Mengenali Gejala dan Obat Asam Urat Tinggi

Mengenali Gejala dan Obat Asam Urat Tinggi

Definisi Asam Urat

Asam urat tinggi adalah istilah yang sudah umum dikatakan pada saat seseorang merasakan ada keluhan nyeri pada persendian atau sekedar terasa pegal-pegal pada sekujur badan.

Kadar asam urat yang tinggi hanyalah sebagai satu faktor yang bisa menyebabkan radang di persendian. Jadi, pernyataan tersebut pada paragraf pertama di atas tidak sepenuhnya benar.

Selanjutnya, asumsi yang beredar di kalangan umum bahwa penyakit rematik adalah saja sama dengan penyakit asam urat. Untuk dapat memahami apa perbedaan asam urat dan rematik, kita perlu mencari informasi lebih dalam tentang keduannya.

Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme protein/purin. Tubuh kita membutuhkan asam urat sebagai antioksidan dan proses regenerasi sel. Namun jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh tidaklah banyak. Sehingga kelebihan asam urat yang ada di dalam tubuh akan dibuang.

Proses pengeluaran asam urat yang berlebih dari tubuh dilakukan melalui dua cara. Yang utama melalui ginjal yaitu sekitar 2/3 bagian dan 1/3 sisanya dikeluarkan tubuh melalui saluran pencernaan.

Bila asupan protein dalam makanan berlebihan maka jumlah asam urat yang terbentuk dalam tubuhpun akan meningkat. Selain konsumsi purin yang berlebihan, gangguan pada proses pembuangan asam urat juga menimbulkan efek asam urat tinggi.

Bahkan tak jarang dua faktor ini terjadi secara bersamaan, produksi asam urat dalam tubuh meningkat, sementara proses pembuangannya terganggu, akibatnya asam urat dalam darah bisa melonjak.

Saat ini kita dapat dengan mudah membeli aneka ragam kuliner. Yang harus diwaspadai adalah umumnya jenis makanan yang dijajakan adalah yang gurih dan mengandung protein tinggi. Perubahan pola makan ini juga sangat berpengaruh pada pola penyakit.

Bila dahulu kondisi hiperurisemia (kadar asam urat yang tinggi dalam darah) umumnya terjadi pada usia paruh baya, saat ini usia mudapun sudah banyak yang mengalami ciri2 asam urat tinggi dimana timbul rasa nyeri pada persendian.

Faktor Risiko Asam Urat Tinggi

Makanan bukan satu-satunya faktor yang membuat asam urat dalam darah tinggi.

Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat seseorang kadar asam urat dalam darahnya mudah naik. Berikut ini adalah faktor risiko untuk terjadinya hiperurisemia:

  1. Diet tinggi purin (protein). Berikut ini daftar jenis makanan yang tinggi purin , seafood (udang, kepiting, kerang), daging merah, makanan yang mengandung ragi, sarden, jeroan (otak, jantung, hati, ginjal.
  2. Kegemukan (obesitas). Berat badan yang berlebih membuat tubuh mensintesis asam urat lebih banyak.
  3. Riwayat hiperurisemia pada keluarga meningkatkan risiko untuk mengalami hal yang serupa.
  4. Penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal membuat asam urat cenderung naik.
  5. Obat-obatan tertentu : kemoterapi, diuretik, atau cyclosporine
  6. Konsumsi air putih tidak cukup sehingga pembuangan asam urat melalui ginjal kurang efektif
  7. Jenis kelamin dimana laki-laki lebih cenderung tinggi kadar asam uratnya dibanding wanita.
  8. Kelompok usia tertentu juga cenderung lebih rentan mengalami hiperurisemia. Pada pria hiperurisemia biasa terjadi pada rentang usia 30-50 tahun, sementara pada wanita hiperurisemia biasa terjadi setelah wanita tersebut menopause.

Anak-anak dan remaja sangat jarang mengalami hiperurisemia.

Rematik adalah penyakit yang menimbulkan gejala nyeri akibat otot atau persendian yang mengalami pembengkakan atau radang. Rematik bisa menyerang sendi mana saja pada tubuh kita.

Penyebab dari radang pada persendian sangat banyak, salah satunya adalah kristal asam urat yang menumpuk pada sendi.

Sekarang sudah jelas bahwa rematik adalah jenis penyakit yang gejala utamanya nyeri akibat peradangan pada otot dan sendi, sementara asam urat adalah salah satu penyebab dari rematik.

Asam Urat Tinggi Gejalanya Apa Saja?

Keluhan radang sendi akibat kadar asam urat yang berlebih pada darah umumnya tiba-tiba dan tidak terduga. Nyerinya dirasakan selama beberapa jam sampai sekitar 1-2 hari.

Namun pada sebagian kasus dapat berlangsung lebih lama. Lebih jelas tentang gejala asam urat tinggi adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri sendi yang mendadak dan parah, sebagian besar terjadi pada pagi hari saat bangun tidur.
  2. Sendi yang nyeri bengkak dan teraba lunak
  3. Area sekitar sendi yang nyeri berwarna kemerahan
  4. Bila dipegang sendi yang sakit terasa panas

Secara klinis asam urat tinggi gejalanya dapat dibagi dalam 3 tahapan berdasarkan tingkat keparahan keluhan yang dialami penderita.

  1. Tahapan Pertama

Pada tahap yang pertama, dalam tubuh kadar asam urat tinggi tapi tidak sakit. Kondisi ini dalam istilah medis disebut hiperurisemia asimtomatik.

Penderitanya tak mengeluhkan apa-apa sekalipun bila dilakukan pemeriksaan laboratorium sudah tampak kadar asam urat yang melebihi angka normal.

Sebagian penderita baru sadar bila asam uratnya ternyata tinggi setelah didiagnosa menderita batu ginjal.

Untuk itu idealnya setiap orang melakukan medical check up secara berkala agar kondisi  asam urat tinggi dalam darah dapat dideteksi sedini mungkin.

Deteksi dini sangat bermanfaat untuk mengendalikan faktor – faktor pemicu hiperurisemia sehingga dapat segera diatasi dan tidak menimbulkan komplikasi yang serius.

  1. Tahapan Kedua

Pada tahap ini kadar asam urat makin tinggi sehingga terbentuk kristal – kristal yang mengendap di persendian, bagian yang tersering adalah jari kaki (jempol kaki).

Pada tahap ini anda akan mulai merasakan keluhan akibat peradangan sendi.

Gejalanya mendadak, sendi terasa nyeri, bengkak, tampak kemerahan, bila dipegang lunak dan terasa panas. Gejala ini dalam dunia kedokteran disebut acut arthritis gout.

Gejala ini sangat mengganggu aktifitas penderitanya karena bengkak dan nyeri yang hebat membuat sulit untuk berjalan.

Rata – rata penderitanya akan segera mencari terapi yang dapat meredakan nyeri dengan cepat baik secara medis maupun ramuan tradisional.

Tak jarang penderita mendatangi rumah sakit untuk diberikan injeksi pereda nyeri agar nyeri dan bengkak di kaki cepat reda.

Keluhan ini bisa kambuh-kambuhan bila faktor risikomya tidak dapat dikendalikan dengan baik.

  1. Tahapan Ketiga

Kristal yang terbentuk makin banyak, sehingga gejala hampir tak pernah reda. Keluhan juga dirasakan tak hanya di persendian kaki namun juga terjadi pada persendian yang lain.

Rasa nyerinya lebih parah dan tumpukan kristal asam urat yang ada dapat merusak tulang rawan pada sendi.

Biasanya jarang yang mengalami sampai tahap yang ke tiga, karena rata-rata penderita berobat pada tahap pertama dan kedua sehingga telah mendapat terapi yang memadai.

Asam Urat Cek Kadarnya Sedini Mungkin

Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah kita, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Idealnya pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan persiapan yaitu puasa 10-12 jam sebelum darah diambil untuk pemeriksaan.

Ada dua jenis pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Berikut ini adalah jenis pemeriksaan yang dimaksud:

  1. Pemeriksaan menggunakan stik

Kelebihannya mudah dan cepat. Daran yang dibutuhkan lebih sedikit, cukup dengan menggunakan sedikit darah kapiler yang diambil dari ujung jari pasien.

  1. Pemeriksaan dengan metode enzimatik

Pemeriksaan ini menggunakan darah vena, memerlukan waktu pemeriksaan lebih lama dan bahan-bahan yang lebih banyak daripada metode stik sehingga harganya juga lebih mahal.

Akan tetapi hasilnya lebih akurat daripada metode stik.

Selain pemeriksaan darah, kadar asam urat dalam urin juga dapat dilakukan untuk menilai apakah kadar asam urat dalam darah tinggi atau tidak.

Bila terdapat keluhan pembengkakan pada sendi, pemeriksaan cairan sendi adalah yang paling tepat untuk mendiagnosa radang sendi yang terjadi karena asam urat atau bukan.

Caranya dengan mengambil sedikit cairan sendi pada persendian yang bengkak. Namun cara ini jarang digunakan karena lebih invasif dan nyeri.

Bilamana perlu dokter akan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti Rontgen atau CT scan pada sendi yang sakit.

Asam Urat dan Pengobatannya

Selanjutnya kita akan membahas apa saja terapi yang yang dapat dilakukan saat terjadi serangan gout athritis atau radang sendi akibat tumpukan kristal asam urat.

  1. Terapi Medis untuk Mengurangi Nyeri dan Peradangan

Obat-obatan dalam kelompok ini bekerja mengurangi rasa nyeri pada persendian yang meradang akibat timbunan kristal asam urat.

  1. NSAID (Non Steroid Anti Inflamatory Drugs)

Merupakan obat anti peradangan yang tidak termasuk dalam kelompok steroid. Efeknya mengurangi rasa nyeri dan peradangan.

Obat-obatan yang termasuk NSAID antara lain adalah: ibuprofen, indomethacin, diklofenak, ketoprofen, piroksikam, dan ketorolak.

Memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai yaitu mual, munyah, diare, sembelit, sakit kepala, atau ruam pada kulit.

Pada penggunaan secara berlebihan atau dalam jangka waktu lama secara terus menerus dapat mengakibatkan perdarahan lambung,

  1. Colchicine

Recolfar dan Colchitine adalah contoh merk dagang dari obat ini. Para dokter cukup sering meresepkan obat ini pada pasiennya yang sedang terserang gout artritis.

Obat jenis ini memiliki dua manfaat yaitu mengatasi gejala asam urat dan mencegahnya muncul lagi.

Tidak dianjurkan menggunakan obat ini untuk mengatasi nyeri akibat sebab lain, karena cara kerja obat ini adalah dengan mencegah terjadinya reaksi peradangan pada sendi.

Pada kasus nyeri dan bengkak pada sendi yang hebat juga disertai demam Cholchicine akan dianjurkan oleh dokter untuk diminum dua tablet sebagai terapi awal, lalu selanjutnya 1-2 tablet dalam sehari untuk mencegah kekambuhan.

Gunakan obat hanya sesuai petunjuk atau saran dari dokter, penggunaan Colchicine dalam waktu lama berisiko menimbulkan gangguan pada fungsi hati dan ginjal.

  1. Kortikosteroid

Kortikosteroid terdapat dalam bentuk tablet dan injeksi. Obat ini biasanya digunakan bila terapi dengan NSAID atau colchicine masih belum membuahkan hasil yang optimal.

Methylprednisolon, Prednisone, Dexamethason adalah beberapa jenis obat golongan kortikosteroid yang sering digunakan. Obat dalam bentuk injeksi terkadang diresepkan dokter untuk mendapatkan efek yang lebih cepat.

Efek samping dari obat ini cukup banyak, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping dari penggunaan obat golongan kortikosteroid:

  • Moon face (penumpukan lemak di pipi)
  • Menaikkan tekanan darah
  • Menaikkan kadar gula darah
  • Gangguan pada lambung dan usus halus
  • Membuat tubuh rentan terhadap infeksi
  1. Terapi Medis untuk Menurunkan Kadar Asam Urat dalam Darah

Obat dalam kelompok ini membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Biasanya dikombinasikan dengan obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang membantu menormalkan kadar asam urat.

  1. Probenecid

Obat ini membantu menormalkan kadar asam urat dengan cara membantu proses pembuangan asam urat melalui ginjal.

Saat minum obat ini anda harus minum minimal 2L air putih dalam sehari untuk memperlancar proses pengeluaran asam urat melalui urin dan mencegah pembentukan kristal asam urat pada ginjal.

Penggunaan obat ini secara berlebihan memiliki efek samping berupa nyeri perut dan dapat membahayakan fungsi ginjal anda.

  1. Allopurinol

Obat ini mungkin yang paling populer di masyarakat sebagai obat asam urat. Cara kerja obat ini adalah menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh.

Allopurinol diberikan dengan dosis sekali sehari. Waspadai beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain pusing, diare, sakit perut, ruam yang disertai gatal pada kulit, dan kadang demam.

Apabila keluhan gatal atau demam terus berlanjut, dianjurkan menghentikan penggunaan Allopurinol.

  1. Febuxostat

Obat ini mengurangi gejala asam urat dengan menghambat sintesa asam urat. Dosis standar untuk mengatasi keluhan asam urat tinggi adalah 80 mg sekali dalam satu hari.

Bila anda masih belum merasakan efek yang signifikan konsultasikan ulang dengan dokter anda untuk mendapatkan dosis yang ideal karena dosisnya masih dapat dinaikkan hingga 120 mg sekali sehari.

Obat ini juga memiliki potensi efek samping berupa sakit kepala, diare, mual, ruam pada kulit, atau gangguan pada fungsi hati.

  1. Pegloticase

Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi yang kemungkinan diberikan dokter pada pasien yang belum menunjukkan hasil yang memuaskan dengan obat-obatan jenis lain atau pada pasien gout atritis kronis.

Diberikan dalam betuk infus dan diatur sedemikian rupa sehingga dosis obat masuk ke dalam tubuh dalam waktu minimal 2 jam.

Sebelum pasien menerima infus pegloticase umumnya diberikan terapi awal berupa injeksi antihistamin atau kortikosteroid untuk mencegah reaksi anafilaksi.

Masa kerja obat ini di dalam tubuh cukup panjang, sehingga umumnya cukup diberikan satu kali dalam jangka waktu 2-4 minggu.

Obat ini membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan mempermudah pembuangan asam urat dari dalam tubuh.

Mekanisme kerja obat ini adalah dengan mengubah asam urat jadi allantoin yang lebih mudah larut dan lebih mudah dikeluarkan melalui ginjal.

Bila anda merasakan tanda asam urat tinggi, segera konsultasikan kondisi anda dengan dokter yang kompeten. Tujuannya agar anda dapat memperoleh kejelasan mengenai keluhan yang anda rasakan.

Apakah gejala yang anda alami memang akibat asam urat tinggi atau karena sebab yang lain. Ingat rasa nyeri yang muncul di persendian tidak selalu akibat asam urat. Masih banyak penyakit lain yang menimbulkan keluhan nyeri sendi.

Minum obat untuk menurunkan asam urat, padahal kadar asam urat anda normal tentunya tak bermanfaat tapi justru berpotensi menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Bila ternyata kadar asam urat anda memang tinggi dan kemudian menjadi normal setelah minum obat, jangan menganggap anda telah bebas dari gejala asam urat tinggi untuk selamanya.

Pola makan anda tetap perlu dijaga agar kadar asam urat tak kembali melonjak di atas nilai normal. Terutama bila anda juga memiliki faktor risiko yang tidak bisa dihindari seperti faktor jenis kelamin, usia, ataupun mengidap penyakit metabolik seperti diabetes atau hipertensi.

Pertahankan berat badan anda agar tetap ideal, sehingga lebih mudah mengontrol kadar asam urat. Jangan anggap remeh asam urat karena selain menimbulkan nyeri sendi juga dapat menimbulkan komplikasi lain yang lebih serius.

Lakukan pola hidup sehat sehingga anda terlindungi dari kondisi asam urat tinggi.

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

 

 

Asam Urat: Definisi, Faktor Pencetus dan Cara Pencegahan

Asam Urat: Definisi, Faktor Pencetus dan Cara Pencegahan

Asam urat bisa jadi adalah satu nama pada topik kesehatan atau kedokteran yang dikenal oleh paling banyak orang. Setiap waktu jika nyeri terasa pada persendian maka kebanyakan orang akan berkomentar: itu pasti kena kena asam urat!

Setiap saat seseorang mengkonsumsi lauk enak maka juga akan selalu diingatkan supaya berhati-hati supaya tidak terkana asam urat dan juga kolesterol.

Bila kita renungkan pernyataan-pernyataan di atas pastilah muncul banyak pertanyaan.

Apa sih sebenarnya asam urat itu? Apakah suatu jenis penyakit atau zat yang ada dalam bahan makanan?

Apa asam urat sama dengan rematik? Apa bahayanya bila asam urat naik?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul seputar asam urat.

Agar tak salah dalam memahami segala hal terkait asam urat mari kita simak fakta mengenai asam urat. Kita akan mengenal apa sebenarnya definisi asam urat, bagaimana asam urat ada di dalam tubuh kita, berapa nilai normalnya, dan apa beda rematik dan asam urat.

Definisi Asam Urat

Asam urat dikenal sebagai suatu senyawa yang diproduksi oleh tubuh kita. Pada sistem metabolisme tubuh manusia, metabolisme purin memproduksi hasil akhir yaitu berupa asam urat.

Sementara prurin sendiri terkandung dalam beberapa jenis makanan yang kita konsumsi. Semakin banyak jumlah purin yang kita konsumsi maka makin banyak pula asam urat yang terbentuk di dalam tubuh.

Apa manfaat asam urat bagi tubuh kita? Di dalam tubuh ternyata asam urat berperan sebagai antioksidan dan berperan pada regenerasi sel yaitu dalam pembentukan inti sel.

Namun untuk melakukan tugas tersebut hanya diperlukan asam urat dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu kita juga mengenal nilai normal asam urat dalam darah.

Asam urat yang tersisa akan dikeluarkan dari tubuh. Mekanisme pembuangan asam urat yang berlebih adalah melalui usus sekitar 30% dan ginjal sekitar 70%. Pembuangan asam urat melalui ginjal adalah yang dominan.

Sehingga pemeriksaan kadar asam urat merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal.

Hal yang dapat mengakibatkan naiknya kadar asam urat dalam darah adalah produksi asam urat yang meningkat, pembuangan asam urat melalui ginjal dan usus yang terganggu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.

Faktor yang Meningkatkan Asam Urat

Bila kadar asam urat dalam darah kita melebihi nilai normal, dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Tentunya kita tak ingin mengalami gejala asam urat yang menurut pengalaman penderitanya sangat nyeri dan mengganggu aktifitas.

Untuk itu kita perlu mengetahui apa saja faktor yang dapat mengakibatkan kadar asam urat dalam darah kita melonjak.

  1. Makanan

Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin berisiko meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh apabila proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh tidak efektif.

Jenis makanan yang tinggi purin antara lain adalah: seafood, daging, jerohan, dan minuman beralkohol.

  1. Overweight/Obesitas

Berat badan yang berlebih membuat tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah yang lebih banyak sehingga ginjal membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkannya dari tubuh.

  1. Kondisi Medis/Penyakit yang Diderita

Ada jenis penyakit bawaan yang mengakibatkan peningkatan produksi asam urat dalam tubuh yaitu kekurangan enzim yang memecah asam urat sehingga pembuangannya terganggu.

Ada juga kelainan bawaan lain dimana enzim yang membentuk asam urat terlalu aktif sehingga asam urat yang terbentuk berlebihan.

Penyakit kronis yang mengganggu metabolisme tubuh seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (kencing manis), atau penyakit jantung juga dapat membuat kadar asam urat dalam darah tinggi.

Penyakit-penyakit tersebut mempengaruhi fungsi ginjal. Fungsi ginjal yang kurang baik tidak dapat efektif membuang asam urat dari dalam tubuh sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat.

  1. Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi dalam waktu lama

Ada beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan risiko hiperurisemia (kadar asam urat yang tinggi dalam darah) bila dikonsumsi dalam waktu yang lama.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan hiperurisemia:

  1. Obat TBC
  2. Obat kemoterapi atau obat yang digunakan untuk terapi kanker
  3. Obat Aspirin yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri bila diminum rutin 1-2 tablet setiap hari dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  4. Obat diuretik, obat ini biasa diresepkan untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh.
  5. Riwayat hiperurisemia pada keluarga

Bila orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat kita memiliki riwayat hiperurisemia maka kita memiliki risiko untuk mengalami hal yang sama.

  1. Usia dan Jenis kelamin

Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah daripada wanita.

Pada pria kecenderungan tertinggi untuk hiperurisemia adalah pada usia 30-50 tahun. Sementara pada wanita risiko untuk hal yang sama, meningkat setelah yang bersangkutan mengalami menopause.

  1. Olah raga/aktifitas fisik yang berlebihan

Hal ini merupakan akibat dari menumpuknya asam laktat pada otot setelah melakukan aktifitas fisik yang berlebihan.

  1. Operasi atau trauma

Seseorang yang baru saja menjalani operasi atau mengalami cedera/trauma memiliki risiko yang lebih besar untuk hiperurisemia.

  1. Kurang minum air putih

Kondisi dehidrasi dapat mengganggu pembuangan asam urat melalui ginjal/urin sehingga kadar asam urat dalam darah dapat meningkat.

Banyak minum air putih juga salah satu hal yang dianjurkan pada seseorang yang sedang mengalami keluhan akibat tingginya kadar asam urat dalam darah.

  1. Konsumsi minuman alkohol

Alkohol mengandung purin yang cukup tinggi. Selain itu konsumsi minuman beralkohol juga menghambat pembuangan asam urat melalui ginjal, sehingga berpotensi meningkatkan kadar asam urat anda.

Secara garis besar, faktor risiko di atas dapat kita bagi menjadi dua yaitu faktor yang bisa dikontrol atau dicegah dan faktor yang tidak bisa dicegah.

Usia, jenis kelamin, riwayat hiperurisemia dalam keluarga, kondisi medis, operasi/cedera, dan penggunaan obat tertentu adalah hal yang tidak bisa dihindari.

Namun makanan yang tinggi protein, kegemukan, kurang asupan air putih, konsumsi minuman beralkohol, dan pengaturan olahraga atau aktifitas fisik dapat kita kendalikan.

Bila anda memiliki faktor risiko yang tidak bisa dihindari, upayakan anda dapat mengontrol faktor-faktor lain terutama yang terkait dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang, banyak minum air putih, olahraga teratur dengan intensitas yang sesuai, serta tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

Asam Urat dan Rematik

Setelah mengenal apa itu asam urat dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, selanjutnya kita akan membahas apa yang terjadi di dalam tubuh bila terdapat kadar asam urat yang berlebihan.

Asam urat dalam tubuh kita bila dilihat di bawah mikroskop membentuk kristal. Jika terdapat dalam jumlah banyak di dalam darah maka kristal – kristal ini akan mengendap di persendian sebagai tempat di dalam tubuh yang paling mudah dituju.

Selanjutnya kristal ini akan menyebar dalam rongga persendian. Penumpukan kristal ini umumnya terjadi di jari tangan, jari kaki, serta pergelangan kaki.

Dalam sistem kekebalan tubuh tidak hanya kuman seperti bakteri atau virus saja yang dapat memicu reaksi peradangan, namun terdapat juga mekanisme peradangan “steril” atau peradangan yang timbul bukan karena proses infeksi.

Kristal asam urat adalah salah satu zat yang dapat memicu reaksi peradangan. Sehingga sendi dimana asam urat menumpuk akan terasa linu bahkan nyeri hebat, bengkak, dan berwarna kemerahan.

Apakah hanya persendian yang akan terkena dampak dari kadar asam urat yang tinggi dalam darah? Ternyata tidak. Dari penjelasan di atas telah kita ketahui bahwa pembuangan asam urat yang paling utama dilakukan oleh ginjal melalui urin.

Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan tumpukan kristal pada ginjal yang lambat laun dapat menjadi batu ginjal. Asam urat tinggi otomatis mempengaruhi keasaman urin, sedangkan kadar keasaman yang meningkat mempermudah terbentuknya batu ginjal.

Asam Urat Penyebab Gangguan Ginjal

Akibatnya penderita hiperurisemia tidak saja berisiko menderita nyeri pada persendian, namun dapat mengalami berbagai gejala akibat adanya batu pada organ ginjalnya seperti nyeri pinggang, nyeri saat buang air kecil, atau adanya darah dalam urin.

Hal ini tentunya akan sangat mengganggu aktifitas. Risiko lebih lanjut bila masalah batu pada ginjal ini tidak ditangani dengan baik akan merusak ginjal.

Kita memang memiliki dua ginjal, namun bukan tidak mungkin bila kita lalai menjaganya, fungsi dari kedua ginjal kita terganggu dan kita jatuh dalam kondisi gagal ginjal.

Solusi untuk menggantikan peran ginjal kita perlu cuci darah atau cangkok ginjal. Tak seorangpun ingin dalam posisi memilih antara dua opsi itu bukan?

Akhirnya kita harus kembali meyakini motto yang sangat terkenal di dunia kesehatan yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati.

Menjaga pola makan dan pola hidup sehat sudah tentu lebih nyaman dan mudah dilakukan daripada harus cuci darah atau mencari donor ginjal. Jangan anggap remeh hiperurisemia.

Jangan pernah menganggap bahwa asam urat dalam darah hanya akan berakibat nyeri sendi yang dengan mudah diobati, namun anda perlu waspada komplikasi pada ginjal anda.

Penelitian yang dilakukan dr. Rudolf dari Lembaga Kesehatan Masyarakat bagian Timur Vienna mengenai hubungan antara kadar asam urat risiko penyakit ginjal dapat membantu kita untuk lebih waspada.

Studi ini melibatkan 21.475 responden yang diamati kadar asam urat dalam darah dan fungsi ginjalnya diwakili angka Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) responden.

Studi ini membagi responden dalam tiga kelompok dimana kelompok 1 kadar asam uratnya normal, kelompok 2 urisemia ringan, dan kelompok 3 urisemia tinggi.

Kelompok 2 yang mengalami urisemia ringan risikonya terkena penyakit ginjal 1,26 kali lebih besar daripada kelompok 1. Sementara kelompok 3 yang tinggi kadar asam urat di darahnya risikonya naik 1,63 kali lebih tinggi untuk kena penyakit ginjal daripada kelompok 1.

Asam urat ternyata juga dapat memicu penyakit hipertensi dan kardiovaskular (jantung). Kadar asam urat yang meningkat dapat meningkatkan CRP (C-Reactive Protein) yang merupakan tanda terjadinya inflamasi sistemik yang mempermudah terjadinya hipertensi dan gangguan kardiovaskular.

Asam urat tinggi juga erat hubungannya dengan gangguan pembuluh koroner jantung. Hal ini diduga karena kerusakan endotel atau sel bagian dalam pada pembuluh koroner jantung akibat kristal asam urat.

Masih berani menganggap remeh asam urat? Kendalikan kadar asam urat anda sebelum ia menimbulkan gangguan di banyak organ.

Nah, sekarang kita akan mengupas pendapat yang umum di masyarakat tentang asam urat bahwa rematik = asam urat. Apa perbedaan asam urat dan rematik?

Definisi rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Penyebabnya tak hanya kadar asam urat yang tinggi.

Keluhan peradangan sendi juga dapat terjadi karena infeksi bakteri, penyakit autoimun, faktor usia, cedera, dan lain-lain. Ada puluhan jenis rematik. Jadi asam urat tidak identik dengan rematik.

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah merupakan salah satu penyebab rematik yang sering kita jumpai. Istilah khusus untuk rematik yang disebabkan oleh asam urat adalah Gout Artritis.

Nilai Asam Urat Normal

Tubuh kita membutuhkan asam urat dalam jumlah tertentu. Sebagaimana telah dipaparkan diatas, asam urat juga berperan sebagai antioksidan dan pembentukan inti sel. Berapakah nilai normal untuk asam urat dalam darah kita?

Karena usia dan jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko meningkatnya kadar asam urat, maka nilai normal asam urat juga berbeda untuk laki-laki dan perempuan dalam kelompok usia tertentu.

Berikut ini adalah nilai normal yang ditetapkan WHO. Anak laki-laki usia 10-18 tahun kadar asam urat yang normal adalah 3.6 – 5,5 mg/dl. Sementara anak perempuan dalam usia yang sama, nilai normalnya adalah 3,6 – 4 mg/dl.

Asam urat normal pria dewasa di kisaran 2 – 7,5 mg/dl. Sedangkan asam urat normal wanita dewasa kadarnya 2 – 6,5 mg/dl.

Makin bertambah usia proses pembuangan asam urat dari tubuh juga menurun, untuk laki-laki > 40 tahun nilai normalnya 2 – 8,5 mg/dl dan pada wanita > 40 tahun berkisar 2 – 8 mg/dl.

Nilai ini adalah nilai normal untuk kadar asam urat di dalam darah. Anda dapat mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan darah.

Sebelum melakukan check darah idealnya anda melakukan persiapan dengan puasa 10-12 jam namun selama puasa ini anda bebas minum air putih.

Saat menerima hasil pemeriksaan laboratorium, terkadang anda melihat nilai normal yang berbeda dengan pedoman di atas. Tak perlu bingung karena penetapan nilai normal juga terkait alat yang digunakan.

Cara Mencegah Asam Urat Tinggi

Agar terhindar dari risiko gangguan kesehatan karena asam urat yang tinggi maka pemantauan kadar asam urat dalam darah perlu dilakukan, terlebih bila anda memiliki faktor risiko terjadinya hiperurisemia.

Pemeriksaan ini idealnya dilakukan sedini mungkin, karena hiperurisemia tak hanya terjadi pada usia lanjut. Banyak kasus hiperurisemia yang terjadi di usia muda bahkan tak jarang di usia 20 tahun telah menunjukkan ciri asam urat yang tinggi.

Kenali apa saja jenis makanan yang tinggi purin. Menghindari makanan yang mengandung protein adalah suatu hal yang tidak mungkin karena bagaimanapun kita butuh protein.

Yang bisa kita lakukan adalah mengkonsumsi jenis makanan berprotein dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Makanan yang kandungan protein / purinnya sangat tinggi sebaiknya dihindari dan diganti jenis lain yang tidak terlalu tinggi kadar purinnya.

Perbanyak minum air putih agar pembuangan asam urat melalui ginjal dapat lancar. Hindari konsumsi minuman beralkohol agar pembuangan asam urat tak terhambat.

Dengan pola hidup sehat, kita dapat terhindar dari radang sendi, batu ginjal, dan gagal ginjal akibat asam urat yang tinggi.

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Jerawat Bernanah, Memahami Penyebab dan Cara Mengatasinya

Memahami Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat Bernanah

Jerawat bernanah atau pustula adalah salah satu jenis jerawat yang tanda-tandanya adalah adanya benjolan berisi nanah berwarna putih atau kekuningan, tampak kemerahan, sedikit bengkak, ujungnya berwarna putih serta terasa nyeri.

Munculnya jerawat yang berisikan nanah adalah indikasi adanya infeksi jerawat pada jerawat tersebut. Dampak dari pustula ini adalah rasa nyeri dan juga berkurangnya rasa nyaman serta rasa percaya diri pada penderitanya.

Penyebab Jerawat Bernanah

Sebum (minyak kulit) dan sel kulit mati bisa menyumbat folikel rambut. Jika kondisi tersebut terjadi maka ada kemungkinan jerawat akan terbentuk di sana.

Selanjutnya jika terjadi infeksi bakteri pada jerawat tersebut maka sistem kekebalan tubuh akan melawan bakteri itu. Dari reaksi melawan bakteri tersebut maka pada jerawat akan timbul nanah.

Biasanya para penderita merasa nyeri jika jerawat berisikan nanah ini disentuh. Walaupun jarang ditemui namun ada kasus tertentu yang terjadi infeksi kulit berat dengan gejala demam sebagai akibat dari adanya jerawat pustula ini.

Jerawat bernanah sangat mungkin terbentuk dengan adanya faktor-faktor resiko berikut ini:

  • Perubahan hormon misalnya pada saat hamil atau masa puber.
  • Tidak menjaga kebersihan kulit.
  • Stres
  • Wajah sering berkeringat tapi tidak rutin dibersihkan.
  • Terjadinya iritasi kulit akibat alergi terhadap penggunaan produk skincare.
  • Banyak mengonsumsi makanan manis atau makanan olahan.

Pencegahan dan Pengobatan

Jerawat bernanah yang ukurannya membesar dan menjadi terasa nyeri memang membutuhkan langkah-langkah khusus untuk mengatasinya. Padahal pada banyak kasus, jerawat berisikan nanah bisa sembuh dengan sendirinya pada saat masih kecil.

Berikut ini adalah cara-cara untuk menangani jerawat yang telah berisikan nanah:

  • Menggunakan obat jerawat

Obat jerawat yang mengandung bahan aktif asam salisilat, benzoil peroksida dan sulfur bisa menjadi pilihan untuk mengatasi jerawat bernanah dan meradang. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan maka pengguna wajib memeatuhi petunjuk pemakaian obat yang sudah tertulis di kemasan.

Jika kondisi jerawat tidak segera membaik atau bahkan jerawat menjadi semakin banyak maka mengunjungi dokter adalah solusinya. Hal ini karena kondisi tersebut sudah membutuhkan penggunaan obat antibiotik atau obat hormonal yang tentunya dengan resep dokter untuk membelinya.

  • Tidak memencet jerawat

Tindakan memencet jerawat sangat dilarang pada jerawat jenis apapun apalagi pada jerawat bernanah.

Alasannya adalah tindakan tersebut menyebabkan jerawat menjadi semakin besar dan tambah meradang karena nanah masuk lebih dalam dan lebih melebar ke pori-pori di sekitarnya.

Jumlah kuman pun juga bisa bertambah banyak sebagai akibat dari tindakan memencet jerawat. Tindakan tersebut juga bisa meninggalkan luka bekas jerawat.

  • Menjaga kebersihan wajah

Membersihkan kulit wajah secara rutin-tentunya dengan cara yang benar-adalah salah satu cara untuk mencegah tumbuhnya jerawat.

Gunakan sabun wajah yang lembut non alkohol untuk mencuci kulit wajah secara rutin. Setelah menggunakan sabun, bilas kulit wajah dengan menggunakan air hangat.

Kemudian keringkan kulit wajah dengan menggunakan handuk lembut dengan cara menepuk pelan-pelan dan bukan dengan menggosok.

Produk pelembab kulit juga baik digunakan setelah mengeringkan kulit wajah untuk menjaga cairan di kulit wajah. Sedangkan produk tabir surya sangat baik untuk melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari.

Sebaiknya memilih produk skincare yang berlabel noncomedogenic untuk menghindari timbulnya komedo di kulit wajah.

  • Berhati-hati di dalam penggunaan kosmetik

Berhati-hatilah di dalam memilih produk kosmetik. Hindarilah produk yang menggunakan pewangi, berbahan dasar minyak serta comedogenic yang bisa memicu tumbuhnya komedo.

Jangan gunakan kosmetik yang belum habis terpakai dalam waktu yang lama karena berpotensi menjadi media tumbuhnya kuman.

  • Gaya hidup sehat

Gaya hidup sehari-hari wajib dilakukan sesuai dengan cara hidup yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan termasuk kesehatan kulit.

Jika kebersihan dan kesehatan kulit terjaga maka jerawat akan sulit untuk tumbuh di sana.

Selain menjaga kebersihan kulit, menjalankan gaya hidup sehat yang berkaitan dengan pencegahan jerawat adalah mengonsumsi makanan sehat tertentu yang tidak memicu tumbuhnya jerawat, banyak minum air putih, tidak stres dan hindari paparan asap rokok.

Beberapa cara tersebut di atas adalah langkah-langkah yang bisa anda lakukan secara mandiri untuk mengatasi jerawat bernanah tanpa bantuan medis.

Segera konsultasikan masalah jerawat anda dengan dokter spesialis kulit jika cara-cara tersebut sudah anda lakukan namun jerawat anda masih membandel.

Baca juga artikel terkait tentang jerawat di payudara.

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Waspadai Jerawat di Payudara!

Waspadai Jerawat di Payudara!

Jerawat di payudara bisa membuat seorang wanita penderitanya menjadi was-was karena hal itu mungkin adalah gejala kanker payudara tapi mungkin juga bukan.

Bisa saja hal itu terjadi disebabkan oleh terjadinya penyumbatan dan peradangan di folikel rambut pada area tersebut. Sangat perlu diwaspadai jika jerawat tumbuh bersamaan dengan munculnya gejala lainnya atau jerawat tidak sembuh dalam beberapa hari.

Hadirnya kanker payudara membawa beberapa tanda, misalnya tumbuhnya benjolan di area payudara. Kemungkinan bukan kanker jika benjolan itu hanya seperti gigitan serangga atau seperti jerawat saja.

Tapi, hal seperti itu terkadang bisa juga menjadi tanda adanya kanker di payudara. Oleh sebab  itu maka sangat penting untuk bisa memahami perbedaan antara tanda-tanda kanker payudara dengan jerawat di payudara.

Jerawat, Penyebab dan Jenis-Jenisnya

Jika folikel rambut tersumbat dan terinfeksi oleh bakteri maka terjadilah peradangan dan pembengkakan. Saat itulah timbul jerawat.

Banyak sekali kondisi-kondisi sebagai penyebab tumbuhnya jerawat misalnya: aktifitas hormon, kosmetik yang komedogenik, haid atau menstruasi, stres, penyakit jerawat secara keturunan/genetika, kondisi kelembaban udara serta kebiasaan buruk untuk memencet jerawat.

Jerawat bisa tumbuh di semua area di tubuh kita misalnya: di wajah, dada, leher, bahu, punggung dan payudara. Sedangkan jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

  • Komedo putih: adalah jenis komedo yang tumbuh di dalam pori-pori pada saat minyak, sel kulit mati dan bakteri terperangkap di dalam pori-pori tersebut.
  • Komedo hitam: adalah jenis komedo yang tumbuh di dalam folikel rambut.
  • Papula: adalah jenis jerawat yang berupa benjolan kecil kemerahan dan terasa nyeri.
  • Pustula: adalah jenis jerawat yang juga berwujud benjolan kemerahan beserta nanah di dalamnya sehingga ujungnya berwarna putih.
  • Nodul: adalah jenis jerawat yang berupa benjolan cukup besar, padat dan terasa nyeri.
  • Kista: adalah jenis jerawat yang juga berupa benjolan berisikan nanah tapi terasa nyeri menyakitkan yang lebih nyeri dibandingkan dengan jerawat pustula.

Jerawat di payudara bisa disebabkan oleh suatu penyebab khusus yang hanya terjadi pada ibu menyusui misalnya: infeksi jamur. Namun, juga sangat mungkin disebabkan oleh penyebab jerawat secara umum.

Waspada Pada Jerawat Di Payudara

Perlu waspada pada jerawat di area tersebut jika jerawat semakin membesar, terasa sakit, terasa keras pada saat diraba, dan tidak cepat hilang. Indikasi tersebut perlu diwaspadai karena mungkin saja itu adalah indikasi kanker.

Perlu juga untuk mengenali gejala umum kanker payudara yaitu perubahan warna kulit payudara, puting mengeluarkan cairan padahal tidak di masa menyusui, pembengkakan di area ketiak dan perubahan bentuk atau ukuran payudara.

Hal ini diperlukan supaya bisa waspada jika gejala umum tersebut menyertai tumbuhnya jerawat di payudara.

Treatment atau perlakuan pada jerawat yang sudah terlanjur tumbuh di payudara bisa dilakukan yaitu: mandi setelah beraktifitas, menggunakan sabun berbahan lembut untuk membersihkan area yang berjerawat, hindari menyentuh jerawat dan menggunakan krim anti jerawat.

Jangan pernah segan untuk konsultasi ke dokter jika tumbuhnya jerawat di payudara juga diikuti oleh gejala-gejala umum kanker payudara atau keluhan-keluhan lainnya.

Baca juga: artikel tentang mengenali penyebab jerawat.

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Kenali Penyebab Jerawat, Cegah Selagi Bisa

Kenali Penyebab Jerawat, Cegah Selagi Bisa

Telah diketahui di dunia medis bahwa pori-pori kulit yang tersumbat menjadi penyebab jerawat tumbuh. Bagaimana sebenarnya proses tumbuhnya jerawat? Ikuti paparan singkat berikut ini mengenai beberapa hal pencetus tumbuhnya jerawat:

  • Produksi sebun yang berlebihan

Dari ilmu kedokteran diketahui bahwa kelenjar minyak memproduksi sebum untuk menjaga kelembapan kulit.

Namun oleh sebab peningkatan produksi hormon androgen, produksi sebum bisa meningkat sampai 5 kali lipat. Kondisi tersebut bisa terjadi juga pada saat usia remaja.

  • Terjadinya peradangan

Dari penelitian diketahui adanya suatu kondisi pada orang-orang tertentu sebagai akibat dari faktor genetik tertentu pula yang memicu peradangan pada pembuluh darah di sekitar folikel. Penyebab dari peradangan ini diduga adalah faktor genetik.

  • Penebalan sel kulit di area folikel

Sel kulit yang berada di bagian dalam pori-pori dan juga folikel bisa menebal dan menumpuk sebagai akibat dari proses peradangan. Kondisi ini yang akan menyumbat pori-pori dan bisa memicu tumbuhnya jerawat.

  • Bakteri

Folikel rambut bisa tersumbat dan selanjutnya terjadi peradangan di area tersebut. Hal itu adalah akibat dari aktifitas bakteri Cutibacterium Acnes.

Faktor Resiko Jerawat

Semua orang bisa saja mengalami kulitnya ditumbuhi oleh jerawat. Tapi, ada beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena jerawat sedangkan orang lain tidak. Faktor resiko tersebut adalah:

  • Terjadinya perubahan hormon pada trimester pertama masa kehamilan, saat hendak mendapatkan haid atau perubahan hormon pada penderita kelainan PCOS.
  • Masalah jerawat secara genetika/secara turun temurun di dalam keluarga.
  • Peningkatan produksi testosteron di usia puber.
  • Jenis kulit berminyak.
  • Memakai kosmetik berbahan dasar minyak yang berpotensi memicu tumbuhnya komedo (komedogenik) khususnya pada jenis kulit berminyak. Namun jika membersihkan kosmetik tersebut secara sempurna maka tidak mengapa.
  • Sedang dalam masa penggunaan obat-obatan seperti obat antikejang, kortikosteroid dan litium.
  • Stres
  • Gaya hidup tidak sehat, misalnya: merokok
  • Gesekan kulit dengan benda secara rutin dan berulang-ulang, misalnya: setiap hari menggunakan tas ransel dan lain-lain.

 Baca juga: artikel mengenai gejala jerawat.

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.