Di semua titik di tubuh kita yang terdapat folikel rambut maka bisa ditumbuhi oleh jerawat. Namun demikian umumnya jerawat tumbuh di area wajah, punggung, dada, leher dan bahu.
Komedo berwarna putih atau hitam akan muncul sebagai tanda mulai tumbuhnya jerawat di titik tersebut. Hal tersebut adalah gejala dari tumbuhnya jerawat yang ringan saja.
Kebalikannya pada jerawat yang meradang maka akan ditandai dengan gejala yang lebih parah. Apa saja bentuk dari jerawat yang sedang meradang? Ikuti sekilas informasi berikut ini:
- Papula: Benjolan kemerahan yang kecil saja namun sudah terasa nyeri.
- Pustula: Benjolan kecil yang berisikan nanah diujungnya.
- Nodul: Benjolan yang padat, berukuran cukup besar dan terasa nyeri.
- Kista: Benjolan yang padat karena berisikan nanah, berukuran cukup besar dan nyeri menyakitkan.
Kunjungi Dokter
Perawatan jerawat secara mandiri boleh dilakukan oleh penderita jerawat jenis papula dan pustula. Namun, sangat disarankan untuk mengunjungi dokter jika jerawat yang mereka derita tidak segera membaik.
Tapi, perlakuan tersebut tidak sama kepada penderita jerawat jenis nodul atau kista. Tidak disarankan untuk melakukan perawatan mandiri sehingga perawatan oleh dokter adalah pilihan satu-satunya untuk jerawat jenis ini.
Tumbuhnya jerawat yang cukup parah dengan mendadak mungkin adalah indikasi hadirnya penyakit lain jika terjadi pada orang dewasa. Segera konsultasikan ke dokter jika kondisi ini muncul dengan diikuti oleh keluhan-keluhan yang lain.
Beberapa bentuk reaksi alergi mungkin juga bisa timbul sebagai efek dari penggunaan beberapa produk perawatan jerawat yang bisa dibeli secara bebas di toko obat atau apotek.
Kita perlu waspada terhadap reaksi-reaksi alergi di bawah ini walaupun jarang terjadi dan segera hubungi fasilitas kesehatan jika kondisi tersebut terjadi:
- Kondisi bengkak di wajah, bibir, lidah atau mata
- Pingsan
- Kondisi sesak napas dan radang tenggorokan
Kunjungi artikel lainnya terkait dengan jerawat: tahukah anda penyebab, pencegahan dan pengobatan jerawat?
Disclaimer:
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.