Waspadai Jerawat di Payudara!

Waspadai Jerawat di Payudara!

Jerawat di payudara bisa membuat seorang wanita penderitanya menjadi was-was karena hal itu mungkin adalah gejala kanker payudara tapi mungkin juga bukan.

Bisa saja hal itu terjadi disebabkan oleh terjadinya penyumbatan dan peradangan di folikel rambut pada area tersebut. Sangat perlu diwaspadai jika jerawat tumbuh bersamaan dengan munculnya gejala lainnya atau jerawat tidak sembuh dalam beberapa hari.

Hadirnya kanker payudara membawa beberapa tanda, misalnya tumbuhnya benjolan di area payudara. Kemungkinan bukan kanker jika benjolan itu hanya seperti gigitan serangga atau seperti jerawat saja.

Tapi, hal seperti itu terkadang bisa juga menjadi tanda adanya kanker di payudara. Oleh sebab  itu maka sangat penting untuk bisa memahami perbedaan antara tanda-tanda kanker payudara dengan jerawat di payudara.

Jerawat, Penyebab dan Jenis-Jenisnya

Jika folikel rambut tersumbat dan terinfeksi oleh bakteri maka terjadilah peradangan dan pembengkakan. Saat itulah timbul jerawat.

Banyak sekali kondisi-kondisi sebagai penyebab tumbuhnya jerawat misalnya: aktifitas hormon, kosmetik yang komedogenik, haid atau menstruasi, stres, penyakit jerawat secara keturunan/genetika, kondisi kelembaban udara serta kebiasaan buruk untuk memencet jerawat.

Jerawat bisa tumbuh di semua area di tubuh kita misalnya: di wajah, dada, leher, bahu, punggung dan payudara. Sedangkan jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

  • Komedo putih: adalah jenis komedo yang tumbuh di dalam pori-pori pada saat minyak, sel kulit mati dan bakteri terperangkap di dalam pori-pori tersebut.
  • Komedo hitam: adalah jenis komedo yang tumbuh di dalam folikel rambut.
  • Papula: adalah jenis jerawat yang berupa benjolan kecil kemerahan dan terasa nyeri.
  • Pustula: adalah jenis jerawat yang juga berwujud benjolan kemerahan beserta nanah di dalamnya sehingga ujungnya berwarna putih.
  • Nodul: adalah jenis jerawat yang berupa benjolan cukup besar, padat dan terasa nyeri.
  • Kista: adalah jenis jerawat yang juga berupa benjolan berisikan nanah tapi terasa nyeri menyakitkan yang lebih nyeri dibandingkan dengan jerawat pustula.

Jerawat di payudara bisa disebabkan oleh suatu penyebab khusus yang hanya terjadi pada ibu menyusui misalnya: infeksi jamur. Namun, juga sangat mungkin disebabkan oleh penyebab jerawat secara umum.

Waspada Pada Jerawat Di Payudara

Perlu waspada pada jerawat di area tersebut jika jerawat semakin membesar, terasa sakit, terasa keras pada saat diraba, dan tidak cepat hilang. Indikasi tersebut perlu diwaspadai karena mungkin saja itu adalah indikasi kanker.

Perlu juga untuk mengenali gejala umum kanker payudara yaitu perubahan warna kulit payudara, puting mengeluarkan cairan padahal tidak di masa menyusui, pembengkakan di area ketiak dan perubahan bentuk atau ukuran payudara.

Hal ini diperlukan supaya bisa waspada jika gejala umum tersebut menyertai tumbuhnya jerawat di payudara.

Treatment atau perlakuan pada jerawat yang sudah terlanjur tumbuh di payudara bisa dilakukan yaitu: mandi setelah beraktifitas, menggunakan sabun berbahan lembut untuk membersihkan area yang berjerawat, hindari menyentuh jerawat dan menggunakan krim anti jerawat.

Jangan pernah segan untuk konsultasi ke dokter jika tumbuhnya jerawat di payudara juga diikuti oleh gejala-gejala umum kanker payudara atau keluhan-keluhan lainnya.

Baca juga: artikel tentang mengenali penyebab jerawat.

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Kenali Penyebab Jerawat, Cegah Selagi Bisa

Kenali Penyebab Jerawat, Cegah Selagi Bisa

Telah diketahui di dunia medis bahwa pori-pori kulit yang tersumbat menjadi penyebab jerawat tumbuh. Bagaimana sebenarnya proses tumbuhnya jerawat? Ikuti paparan singkat berikut ini mengenai beberapa hal pencetus tumbuhnya jerawat:

  • Produksi sebun yang berlebihan

Dari ilmu kedokteran diketahui bahwa kelenjar minyak memproduksi sebum untuk menjaga kelembapan kulit.

Namun oleh sebab peningkatan produksi hormon androgen, produksi sebum bisa meningkat sampai 5 kali lipat. Kondisi tersebut bisa terjadi juga pada saat usia remaja.

  • Terjadinya peradangan

Dari penelitian diketahui adanya suatu kondisi pada orang-orang tertentu sebagai akibat dari faktor genetik tertentu pula yang memicu peradangan pada pembuluh darah di sekitar folikel. Penyebab dari peradangan ini diduga adalah faktor genetik.

  • Penebalan sel kulit di area folikel

Sel kulit yang berada di bagian dalam pori-pori dan juga folikel bisa menebal dan menumpuk sebagai akibat dari proses peradangan. Kondisi ini yang akan menyumbat pori-pori dan bisa memicu tumbuhnya jerawat.

  • Bakteri

Folikel rambut bisa tersumbat dan selanjutnya terjadi peradangan di area tersebut. Hal itu adalah akibat dari aktifitas bakteri Cutibacterium Acnes.

Faktor Resiko Jerawat

Semua orang bisa saja mengalami kulitnya ditumbuhi oleh jerawat. Tapi, ada beberapa faktor resiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena jerawat sedangkan orang lain tidak. Faktor resiko tersebut adalah:

  • Terjadinya perubahan hormon pada trimester pertama masa kehamilan, saat hendak mendapatkan haid atau perubahan hormon pada penderita kelainan PCOS.
  • Masalah jerawat secara genetika/secara turun temurun di dalam keluarga.
  • Peningkatan produksi testosteron di usia puber.
  • Jenis kulit berminyak.
  • Memakai kosmetik berbahan dasar minyak yang berpotensi memicu tumbuhnya komedo (komedogenik) khususnya pada jenis kulit berminyak. Namun jika membersihkan kosmetik tersebut secara sempurna maka tidak mengapa.
  • Sedang dalam masa penggunaan obat-obatan seperti obat antikejang, kortikosteroid dan litium.
  • Stres
  • Gaya hidup tidak sehat, misalnya: merokok
  • Gesekan kulit dengan benda secara rutin dan berulang-ulang, misalnya: setiap hari menggunakan tas ransel dan lain-lain.

 Baca juga: artikel mengenai gejala jerawat.

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Tahukah Anda Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Jerawat?

Tahukah Anda Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan Jerawat

Jerawat dikenal sebagai salah satu masalah kulit. Penyebabnya adalah sel kulit mati, minyak dan kotoran kulit lainnya menyumbat titik tumbuhnya rambut alias folikel rambut.

Tumbuhnya benjolan-benjolan kecil di wajah, dada, leher dan punggung adalah indikasi dari munculnya jerawat sebagai salah satu masalah kulit.

Secara umum jerawat akan hadir pada usia 10 – 13 tahun yaitu pada saat pubertas dan siapapun bisa mengalaminya. Biasanya bagi mereka yang kulitnya berminyak dan juga bagi remaja laki-laki akan cenderung mengalami kondisi jerawat yang lebih jelek.

Secara khusus pada wanita jerawat akan tetap bisa timbul hingga umur 30 tahun bahkan lebih. Namun yang dialami oleh sebagian besar orang adalah pada awal umur 20 tahun jerawat akan menghilang sendiri.

Penyebab Jerawat

Pori-pori kulit yang tersumbat oleh penumpukan sel kulit yang telah mati, produksi sebum yang berlebih serta penumpukan bakteri adalah sebab dari tumbuhnya jerawat.

Pada kulit kita terdapat pori-pori. Di dalam pori-pori tersebut terdapat folikel yang berisi akar rambut dan kelenjar minyak. Komedo putih atau komedo hitam akan terbentuk jika folikel tersumbat dan membengkak.

Proses selanjutnya adalah komedo bisa menjadi radang serta menjadi jerawat jika terinfeksi oleh bakteri. Pustula, papula, nodul dan kista adalah kemungkinan bentuk jerawat yang bisa timbul.

Cara Mengobati dan Mencegah Jerawat

Level kondisi jerawat-yaitu parah atau tidak-akan menentukan bagaimana teknik pengobatan yang sesuai.

Pemberian obat minum, obat oles maupun terapi hormon adalah sebagian metode pengobatan yang mungkin akan dilakukan oleh dokter spesialis kulit.

Terapi laser, chemical peeling dan ekstraksi komedo juga dikenal sebagai metode-metode pengobatan jerawat oleh ahlinya.

Tumbuhnya jerawat bisa dicegah walaupun sulit.

Hal ini artinya adalah mengurangi resiko tumbuhnya jerawat. Pencegahan tersebut bisa dengan selalu merawat kulit wajah dan tubuh, melakukan gaya hidup sehat, mengatur pola makan dan mengelola stres.

Baca pula artikel terkait jerawat: bahan alami masker penghilang komedo

 

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.