Karir Adalah – Jenjang dan Perencanaannya

Karir Adalah

Karir Adalah

Karir adalah mengacu pada profesi meliputi sebuah job atau lebih yang telah Anda jalani sejak lulus pendidikan sampai job yang terakhir. Karir juga meliputi kronologi pendidikan, pelatihan serta pengalaman bekerja dari awal sampai job yang sedang dijalani.

Job atau pekerjaan adalah bagian dari karir secara menyeluruh. Job atau pekerjaan adalah kegiatan yang Anda lakukan setiap hari demi mendapatkan upah. Jadi, bisa dikatakan bahwa karir adalah rentetan job Anda dari awal bekerja hingga saat ini.

Karir Adalah Bagian Dalam Kehidupan Pekerja

Kehidupan Anda sehari-hari akan mengalir terus bagaikan air mengalir di sungai yang tentunya akan diiringi oleh karir Anda sebagai pekerja.

Menurut indeed.com ada 5 tahapan atau fase karir pada kehidupan pekerja yang akan mereka jalani di sepanjang hidupnya.

  1. Eksplorasi

Umumnya yang berada pada fase ini adalah mereka yang hampir diwisuda atau baru saja lulus kuliah. Pada fase ini biasanya mereka memiliki harapan ideal untuk bisa bekerja sesuai dengan bidang yang telah mereka pelajari selama masa kuliah.

Pada tahapan ini mereka juga sadar akan kemampuan diri sehingga berniat untuk menambah keahlian dengan mengikuti pelatihan ketrampilan, misalnya pelatihan bahasa asing.

  1. Establishment

Fase ke-2 ini adalah suatu tahapan waktu yang mana calon pekerja telah diterima untuk bekerja pertama kalinya sehingga mereka mendapatkan tanggung jawab pekerjaan yang ringan saja.

Pada tahapan ke-2 ini bagian dari karir adalah mempelajari job yang baru saja diterima serta giat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri.

  1. Pertengahan karir

Pada fase pertengahan karir ini, secara umum karir adalah berwujud komitmen yang kuat terhadap pekerjaannya. Komitmen tersebut akan mampu membuat produktivitas mereka menjadi stabil bahkan cenderung meningkat.

Selanjutnya, jika produktivitas sudah meningkat maka biasanya mereka akan menghendaki kenaikan gaji atau bahkan mendapatkan promosi.

Jika harapan tersebut di atas tidak terpenuhi maka bisa melakukan review ulang terhadap visi awal pada saat bekerja serta keahlian yang dimiliki.

Hasil review tersebut bisa untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya di dalam berkarier, apakah tetap di perusahaan yang sekarang atau pindah ke perusahaan lain.

  1. Akhir karir

Pada fase akhir karir, pekerja tidak terlalu memikirkan peningkatan ketrampilan. Biasanya usia mereka telah melewati 50 tahun hingga mendekati usia pensiun yaitu 56 tahun sehingga ada beberapa pekerja yang produktivitasnya mulai menurun.

Mereka sudah tidak diberikan job dengan tanggung jawab besar namun cenderung diberikan job untuk mengarahkan pekerja yang muda dan baru diterima bekerja.

Mereka cenderung memilih tinggal di perusahaan yang sekarang daripada memulai bekerja di perusahaan yang baru.

  1. Pensiun

Kelompok pekerja akan berbeda dari kelompok yang terbiasa berwirausaha di dalam menyikapi masa usia 55 tahun ke atas. Kelompok pekerja menganggapnya sebagai masa pensiun sehingga tidak lagi memikirkan pekerjaan. Hal ini bisa berakibat kurang baik yaitu tidak memiliki aktivitas sama sekali sehingga memunculkan kondisi “post power syndrome”.

“Post power syndrome” adalah kondisi seorang pensiunan merasa hampa setelah melewati suatu masa di mana dia memiliki “power” alias jabatan.

Sedangkan kelompok wirausaha akan tetap melakukan usaha dan bisnis meskipun usia telah mencapai 55 tahun sehingga akan tetap mempunya aktivitas yang bermanfaat.

Jenjang dan Perencanaan Karir

Apakah jenjang karir dan perencanaan karir itu? Mungkin masih banyak pekerja yang belum paham mengenai dua hal penting tersebut. Padahal dua hal tersebut bisa membantu mereka di dalam usaha meraih tujuan berkarir.

Jadi, jenjang karir/career path adalah rangkaian atau urutan posisi jabatan struktural (di dalam struktur organisasi perusahaan) yang mana bisa dijadikan sebagai acuan untuk mencapai posisi yang diharapkan oleh pekerja pada jangka panjang.

Umumnya posisi pekerjaan yang akan dicapai oleh pekerja dalam jangka panjang masih berada pada bidang yang sejenis.

Sebagai contoh kasus adalah pada jalur job berikut ini: Seorang karyawan berharap bisa dipromosikan sebagai Product Vice President di masa depan. Untuk menggapai cita-citanya tersebut maka dia harus memahami jenjang karir untuk mencapai posisi Product Vice President tersebut, yaitu:  Associate Product Manager > Product Manager > Senior Product Manager > Product Director > Product Vice President.

Contoh kasus di atas adalah contoh jenjang karir di jalur produk perusahaan tersebut.

Sangat jarang terjadi jika posisi Product Vice President diisi oleh individu dari jalur bidang yang berbeda, misalnya dari jalur finance atau legal/hukum karena suatu posisi pasti mempersyaratkan pengalaman kerja di bidang yang sama. Meskipun demikian, hal seperti itu bisa saja dilakukan oleh manajemen perusahaan jika memungkinkan.

Jadi, jika Anda menginginkan suatu posisi jabatan maka pahamilah jenjang karir di bidang job Anda di perusahaan tempat Anda bekerja.

Selanjutnya, membuat perencanaan karir adalah sangat penting bagi seorang karyawan. Sedangkan manfaat membuat perencanaan karir adalah:

  • Bisa tahu arah tujuan karir.
  • Bisa menentukan apa saja yang harus dilakukan untuk menuju arah karir tersebut.
  • Bisa tahu bahwa jenis pekerjaan yang sekarang ini sudah tepat dan searah dengan arah tujuan karir.

Sebagai contoh, ada seorang new employee (karyawan baru) pada departemen finance menetapkan tujuan karir sebagai seorang finance manager. Dia wajib memahami hal-hal yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang finance manager di perusahaan tersebut. Dia wajib menguasai job dan skill yang dibutuhkan untuk sampai pada posisi tersebut.

Jadi, inti dari perencanaan karir adalah: memilih jenis karir > menetapkan arah tujuan karir > menetapkan jenis keahlian yang wajib dikuasai demi sampai pada tujuan karir.

Baca juga: Hard Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja – Manakah yang Telah Anda Kuasai?