Alergi Debu – Pemicu, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya

Spread the love
Alergi Debu - Pemicu, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya
Alergi Debu – Pemicu, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya

Pemicu Alergi Debu

Alergi debu dikenal sebagai salah satu jenis penyakit alergi yang mana jumlah penderitanya cukup signifikan. Banyak faktor yang bisa memicu kambuhnya alergi. Demikian pula banyak juga bentuk gangguan kesehatan yang disebabkan oleh alergi.

Faktor-faktor pemicu pada alergi debu dan alergi dingin adalah sangat sulit dihindari karena debu selalu ada apakah di dalam atau di lur rumah. Demikian pula jika suhu udara sedang dingin maka alergi dingin akan mudah kambuh.

Apakah yang terjadi sehingga reaksi alergi bisa dipicu dan kemudian menjadi kambuh? Reaksi alergi bisa dipicu oleh debu yang bagimana? Faktanya berdasarkan penelitian ternyata gejala alergi yang kambuh bukan hanya disebabkan oleh faktor partikel debu saja.

Ternyata banyak partikel lain di dalam debu di sekitar kita yang bisa memicu reaksi alergi. Ikuti paparan di bawah ini. Berikut ini adalah berbagai komponen pemicu alergi di dalam debu di sekitar kita:

  1. Tungau

Faktor yang paling sering menjadi pemicu kambuhnya alergi pada debu adalah binatang tungau. Binatang ini memiliki ukuran yang sangat kecil dan memiliki delapan buah kaki.

Tidak ada rumah yang bebas dari tungau meskipun kondisi rumah tersebut sudah sangat bersih. Lingkungan yang lembab dan hangat adalah tempat yang disukai oleh tungau untuk berkembang biak. Kelembaban adalah 75-80 %. Sedangkan suhunya di atas 21°C.

Tungau bisa berkembang biak dengan baik pada tempat di mana sel kulit kita yang telah mati banyak menumpuk, misalnya di sofa dan kasur. Sel kulit yang telah mati itulah yang menjadi makanan tungau.

  1. Kecoak

Partikel-partikel yang tidak kasat mata dari binatang ini bisa pula menjadi penyebab alergi kambuh. Partikel-partikel tersebut misalnya serpihan tubuh, saliva, sisa metabolisme, dan lain-lain.

Hal ini bisa memperjelas kenapa alergi debu bisa sering kumat juga di lokasi kecoak banyak tinggal.

  1. Jamur

Mold dikenal sebagai semacam jamur yang bisa tumbuh di limgkungan rumah kita.

Jika pada suatu waktu di atas perabot seperti di permukaan kursi kayu atau di permukaan lemari terlihat bentuk seperti kumpulan debu berwujud bintik-bintik putih kehijauan yang mana berwujud layaknya kapas maka itulah mold.

Yang dapat memicu alergi debu menjadi kambuh adalah spora yang dilepaskan oleh jamur ini ke udara.

  1. Serbuk sari

Serbuk sari berasal dari bunga dari tanaman apapun.

Masing-masing penderita alergi merasakan reaksi alergi yang bisa berbeda-beda.

Ada penderita yang jika bersentuhan dengan serbuk sari dari rumput maka dia akan merasakan penyakit alerginya kambuh. Kemudian ada juga penderita yang alerginya akan kambuh jika terpapar serbuk sari dari tanaman lain.

Kita akan mudah terkena paparan serbuk sari dari tanaman apapun karena serbuk sari berbobot sangat ringan dan berukuran sangat kecil sehingga akan gampang terbang tertiup angin.

Bagaimana Alergi Debu Terjadi?

Bagaimanakah reaksi yang terjadi secara nyata di dalam tubuh kita pada saat terpapar alergen (zat pemicu reaksi alergi)? Maukah anda mengenal apa itu alergi secara lebih detail?

Istilah alergi asalnya adalah dari Bahasa Yunani yaitu Allos dan Argon. Arti dari kata Allos adalah berbeda atau lain. Arti dari kata Argon adalah reaksi.

Arti mudahnya dari kata alergi adalah reaksi tubuh yang tidak biasa. Jadi, definisi umum dari kata alergi yaitu reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan atau melenceng dari kondisi normal sehingga memunculkan gejala yang merugikan.

Alergi sering dikenal pula yaitu adalah reaksi hipersensitivitas. Reaksi yang mana kondisi tubuh bereaksi secara tidak normal terhadap partikel-partikel di sekitarnya yang dianggap sebagai benda asing yang membahayakan tubuh..

Pada waktu kita bernapas dan udara di sekitar kita mengandung alergen (partikel serangga, spora mold, serbuk sari, tungau dan debu) maka sistem imun di dalam tubuh kita membangun reaksi kekebalan terhadap alergen tersebut.

Namun, reaksi imun yang diproduksi adalah berlebihan. Maka kondisi tersebut akan menghasilkan gejala yang merugikan dan mengganggu.

Aapakah Anda pernah tahu mengenai IgE? Imunoglobuli E (IgE) diketahui sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh kita yang ikut andil pada mekanisme alergi. Alergen yang bisa masuk ke dalam tubuh akan melekat di sel mast yang kemudian akan ditangkap oleh IgE.

Proses tersebut kemudian akan membuat sel tubuh melepaskan histamin. Histamin adalah zat yang membuat bermacam gejala alergi muncul. Mekanisme pelepasan histamin ini akan terjadi sesudah alergen tertentu mengenai IgE secara berulang.

Yang wajib kita pahami adalah tidak akan terjadi reaksi alergi pada tubuh jika hanya pertama kalinya tubuh terpapar oleh suatu alergen.

Mengenali Ciri-Ciri Alergi Debu

Gejala yang timbul oleh sebab reaksi alergi adalah cukup banyak macamnya tergantung pada jenis organ tubuh yang terkena alergen. Gejala yang dirasakan mungkin hanya ringan saja atau malah gejala yang berat.

Gejala alergi yang ringan mungkin bisa berkurang sendiri atau bisa juga dibantu dengan konsumsi obat bebas.

Sebaliknya, ada kemungkinan gejala alergi bisa menyebabkan reaksi yang berat sehingga penanganan khusus oleh tenaga medis dibutuhkan pada kondisi ini.

Jadi, kita butuh kemampuan untuk mengenali gejala alergi supaya kita bisa tahu apakah suatu alergi dapat diatasi sendiri di rumah atau wajib konsultasi ke dokter khususnya untuk alergi debu pada anak.

Di bawah ini dikenal secara luas sebagai gejala alergi debu yang sering terjadi pada penderitanya:

  1. Bersin-bersin, hidung berair, atau hidung tersumbat
  2. Mata tampak merah, gatal, dan berair
  3. Kulit di bawah mata bengkak dan berwarna kebiruan
  4. Gatal pada langit-langit mulut dan tenggorokan
  5. Batuk
  6. Sesak napas atau dada terasa berat
  7. Napas pendek atau berbunyi
  8. Alergi debu pada kulit berupa gatal-gatal

Bagaimana Mencegah Alergi Debu Kambuh?

Siapapun orangnya pasti lebih memilih untuk mencegah daripada mengobati. Seharusnya hal tersebut juga dilakukan oleh mereka yang sensitif pada debu.

Walaupun benar-benar sulit untuk bebas sepenuhnya dari paparan debu, tapi seharusnya tetap melakukan usaha-usaha untuk mengurangi paparan dengan alergen. Hal tersebut guna meminimalkan alergi debu kambuh lagi..

Jika siapapun mengalami reaksi alergi sesudah kontak dengan debu, maka perlu untuk mengikuti langkah-langkah berikut yang diperlukan untuk meminimalkan jumlah alergen yang masuk ke dalam tubuh.

  1. Membersihkan Tempat dan Perlengkapan Tidur dengan Benar Secara Teratur

Ingat ini adalah tempat yang disukai tungau karena banyak sel-sel kulit mati kita yang menempel yang jadi sumber makanan mereka. Bersihkan tempat tidur sesering mungkin.

Cuci sprei, selimut, dan alas perlengkapan tidur lainnya dengan air bersuhu >50°C untuk membunuh tungau. Jangan lupa membersihkan bagian atas kepala tempat tidur yang sering jadi tempat menumpuknya debu.

Biasakan membersihkan dengan lap basah agar debu terangkat dengan baik. Hindari kemoceng karena justru membuat debu beterbangan. Hindari menggunakan selimut dari bahan wol. Untuk bagian bawah tempat tidur gunakan alat penyedot debu.

  1. Membersihkan Perabotan Rumah dengan Benar Secara Teratur

Perhatikan tempat-tempat dimana debu sering menumpuk misalnya bagian atas bingkai foto, bagian bawah sofa, lekukan ukiran pada perabot kayu anda, dan lain-lain.

Pastikan tidak ada perabotan di rumah anda yang ditumbuhi jamur (mold) atau jadi sarang kecoak. Ingat, gunakan lap basah, hindari pemakaian kemoceng.

  1. Bersihkan Karpet dan Lantai Setiap Hari

Untuk area kamar tidur sebaiknya hindari penggunaan karpet. Bersihkan karpet dengan alat penyedot debu (vacuum cleaner). Lebih baik lagi bila anda menggunakan vacuum cleaner yang dilengkapi filter HEPA (High Efficiency Particulate Air).

HEPA adalah filter dengan penyaring yang dapat menghisap beragam partikel pemicu gejala alergi seperti tungau debu, serbuk sari, spora jamur,  bahkan partikel berbahaya dari asap rokok.

  1. Minimalkan Hiasan di Dalam Rumah

Usahakan area di dalam rumah tidak diisi dengan banyak benda/hiasan seperti boneka, mainan, bunga buatan dari plastik dan lain-lain, hiasan dinding, buku, atau benda-benda pajangan lainnya.

Benda-benda ini adalah tempat dimana debu biasa menumpuk karena sulit membersihkannya dengan teliti satu persatu.

  1. Rawat Mainan dengan Tepat

Bila anak anda sensitif terhadap debu, hindari memberikan boneka mainan yang berbulu atau berbahan lembut karena berpotensi menyimpan debu. Pilih mainan yang mudah dibersihkan atau dicuci. Bila tidak digunakan simpan mainan dalam wadah yang tertutup.

  1. Hindari Kontak dengan Hewan Peliharaan

Berdasarkan penelitian ternyata bukan bulu penyebab utama reaksi alergi namun serpihan sel kulit mati, urin yang mengering, dan air liur hewan peliharaan yang dapat memicu munculnya gejala alergi.

Sebaiknya hewan peliharaan tidak berkeliaran di dalam rumah. Namun bila hewan kesayangan anda tinggal di dalam rumah lakukan hal-hal berikut ini.

Pertama mandikan secara rutin di luar rumah minimal 2 kali seminggu. Batasi ruangan yang dimasuki hewan peliharaan anda. Jangan membiarkannya masuk ke dalam kamar tidur atau ruangan yang berkarpet.

Jaga kebersihan kandangnya. Pastikan anda membersihkan dengan seksama perabotan rumah dimana hewan kesayangan anda biasa bermain.

  1. Gunakan Masker

Selalu lindungi saluran pernapasan anda dengan masker dari paparan debu, baik di dalam maupun di luar rumah. Masker harus anda gunakan saat membersihkan rumah, agar debu yang beterbangan terhalang masuk ke dalam tubuh.

Bila ada anggota keluarga yang sangat sensitif terhadap debu, sebaiknya meninggalkan ruangan yang sedang dibersihkan sampai sekitar dua jam kemudian agar tidak terpapar debu yang masih beterbangan.

Bagaimana Mengatasi Gejala Alergi Debu?

Lalu bagaimana saat gejala alergi telah menyerang? Tindakan apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengurangi keluhan yang muncul. Bila keluhan yang dirasakan masih ringan, anda dapat berusaha meredakan keluhan tersebut di rumah.

Berikut ini beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk meredakan gejala – gejala alergi debu:

  1. Terapi Uap

Menghirup uap hangat terbukti dapat meredakan keluhan di saluran pernapasan seperti bersin – bersin, hidung tersumbat, pilek, atau rasa gatal dan nyeri di tenggorokan.

Caranya cukup mudah, sediakan mangkuk besar, isi dengan air mendidih, tutup kepala anda dengan handuk dan tundukkan kepala perlahan di atas mangkuk agar anda dapat leluasa menghirup uap air yang hangat. Hembuskan napas untuk membuang lendir dari hidung.

Lakukan terapi ini selama 5-10 menit

Tambahkan beberapa tetes minyak essensial untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Eucalyptus atau minyak kayu putih bermanfaat sebagai dekongestan yang dapat melegakan pernapasan.

Pepermint dapat membantu mengurangi keluhan sakit kepala, meredakan batuk, gejala sinusitis, dan radang tenggorokan.

Lemon membantu membersihkan saluran hidung dan membuat napas anda lebih lega.

Minyak chamomile dapat meredakan gejala flu dan pilek. Tea tree oil terkenal memiliki kemampuan melawan bakteri dan infeksi.

  1. Obat tetes mata

Ini bermanfaat meredakan gejala alergi yang menyerang mata yaitu mata merah dan gatal. Jangan menggosok-gosok mata bila mata anda terasa gatal setelah terpapar debu. Mata anda bisa makin merah, iritasi, bahkan bengkak.

  1. Terapi Medis

Cukup banyak obat yang dapat meredakan reaksi alergi.

Ingat, obat anti alergi hanya meredakan reaksi alergi seperti hidung tersumbat, pilek, mata merah dan gatal, batuk, atau gatal-gatal pada kulit, bukan menyembuhkan atau menghilangkan alergi.

Misal anda menderita alergi debu dan dingin, setiap terpapar debu atau udara dingin, gejala alergi yang anda rasakan bisa kambuh.

Obat medis yang anda gunakan harus sesuai dengan petunjuk dokter. Sebagian besar obat alergi juga hanya dapat diperoleh dengan resep dokter sehingga dosis dan cara penggunaan sesuai dengan kebutuhan penderita alergi.

Berikut ini adalah contoh obat alergi yang dapat meredakan keluhan alergi.

Jenis yang paling akrab dengan kita adalah antihistamin. Sesuai dengan namanya obat ini melawan kerja histamin dalam tubuh kita. Sebagaimana telah dijelaskan pada mekanisme terjadinya alergi, histamin adalah zat yang bertanggung jawab atas munculnya beragam gejala yang mengganggu penderita alergi.

Contoh obat golongan antihistamin adalah Chlorpeneramin, Difenhidramin, Loratadin, Fexofenadin, dan Cetirizine.

Semprot hidung yang mengandung kortikosteroid sangat membantu meredakan reaksi radang aatau pembengkakan. Efek kerjanya lebih lambat daripada golongan antihistamin namun bertahan lebih lama dalam meredakan keluhan alergi. Diperoleh dengan resep dokter.

Memiliki beberapa efek samping yaitu iritasi, rasa kering pada hidung, atau dapat juga terjadi mimisan. Contoh zat kortikosteroid yang digunakan intranasal (disemprot ke dalam rongga hidung) adalah mometasone furoate 200 mcg, triamcinolone acetonide 220 mcg, dan fluticasone propionate 200 mcg.

Dekongestan adalah obat yang tepat bila anda menginginkan keluhan hidung tersumbat yang anda rasakan cepat reda.

Beberapa obat yang dapat anda beli di apotek tanpa resep adalah Afrin obat semprot hidung yang mengandung oxymetazoline, Sudafed berisi pseudoefedrin, atau Zytrec-D mengandung cetirizine dan pseudoefedrin.

  1. Suntik Alergi

Merupakan terapi bagi penderita alergi debu yang parah dimana penderita sangat sensitif terhadap debu sehingga sering kambuh dan gejala yang muncul cukup berat.

Suntik alergi ini dikenal juga dengan istilah immunotherapy. Terapi ini perlu penanganan oleh dokter yang kompeten atau ahli dalam menangani masalah alergi, sehingga dapat dilakukan dengan perencanaan yang tepat, baik terkait jadwal pemberian suntikan alergi maupun obat pendamping untuk mengatasi gejala yang muncul setelah disuntik.

Pada prinsipnya terapi ini bertujuan menurunkan respon imun terhadap alergen secara bertahap.

Fase awal berlangsung sekitar 3-6 bulan dimana anda akan mendapatkan 1-3 injeksi setiap minggu.

Fase maintenance berlangsung 3-5 tahun dimana frekuensi injeksi cukup 1 kali sebulan.

Diharapkan gejala alergi anda kan sangat berkurang bahkan hilang setelah menjalani terapi ini.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kekebalan tubuh memiliki pengaruh terhadap frekuensi kekambuhan dan berat ringannya gejala yang muncul. Saat kondisi tubuh anda sehat umumnya frekuensi kekambuhan berkurang dan seandainya kambuh gejala yang dirasakan juga lebih ringan.

Selain upaya menghindari paparan debu dan menjalani berbagai terapi untuk mengatasi keluhan alergi, anda juga harus menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pola makan yang sehat, istirahat dan olahraga teratur, serta mengelola stress dengan baik akan sangat penting agar kondisi tubuh anda tetap terjaga.

Tahukah anda beberapa bahan alami juga telah terbukti membantu mengurangi keluhan alergi.

Berikut ini adalah beberapa resep alami untuk membantu meredakan gejala alergi anda.

Tambahkan irisan jahe pada teh anda untuk membantu melegakan napas.

Minum teh hijau dua kali sehari dapat mengurangi keluhan di saluran napas. Kantung teh hijau yang telah diseduh bisa anda tempelkan di kulit untuk membantu meredakan ruam atau kemerahan.

Selain diminum secara rutin untuk meningkatkan kekebalan tubuh, madu juga dapat anda oleskan ke bagian kulit yang kemerahan.

Kenali alergi yang anda alami, hindari paparan alergen, jaga kesehatan, gunakan obat medis sesuai anjuran dan andapun dapat menghindari serangan alergi debu.

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.