Mengenal Hernia Pada Bayi
Hernia pada bayi biasanya akan membuat orang tua dari penderita menjadi bingung dan bahkan panik ketika pertama kalinya mengetahui kondisi tersebut.
Tahukah Anda, apakah hernia itu? Hernia adalah penyakit atau keluhan adanya sebagian usus yang menjadi tonjolan lewat celah atau dinding otot perut yang lemah di sekitar bagian bawah perut di dekat pangkal paha..
Biasanya orang tua mengetahui tonjolan tersebut pertama kali pada saat memandikan bayinya.
Umumnya hernia dikeluhkan oleh mereka yang telah dewasa sebagai akibat dari dinding otot perut yang telah melemah. Hal itu bukan berarti hernia tidak terjadi pada usia bayi dan anak-anak. Biasanya hernia pada bayi dan anak-anak disebabkan oleh adanya kelainan pada dinding otot perut semenjak dilahirkan.
Terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap munculnya hernia pada bayi. Faktor-faktor resiko tersebut adalah:
- Berat badan rendah saat lahir
- Lahir prematur
- Genetika/keturunan
Ada dua jenis penyakit hernia pada bayi yang sering terjadi:
- Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis pada bayi biasanya muncul disebabkan oleh adanya dinding otot perut yang belum menutup secara sempurna sehingga masih ada celah untuk jalan bagi usus mendesak keluar. Jenis hernia ini yang sering muncul pada bayi perempuan.
- Hernia Inguinalis
Ada struktur tertentu yang berlokasi di pangkal paha yang dinamakan cincin inguinal. Pada waktu janin masih belum lahir, cincin inguinal masih dalam kondisi terbuka. Kemudian cincin tersebut menutup dengan cepat sesudah bayi lahir. Namun jika tidak menutup maka cincin ini bisa menjadi jalan bagi usus untuk mendesak keluar. Itulah penyakit hernia inguinalis pada bayi.
Gejala Hernia Pada Bayi
Sekilas tentang dua jenis hernia yang banyak muncul pada bayi telah dibahas di atas. Setelah itu yang juga penting adalah mampu mengenali apa saja gejala-gejala dari hernia umbilikalis dan hernia inguinalis.
Orang tua harus waspada serta mampu mengenali gejala-gejala yang muncul khususnya jika bayinya memiliki faktor resiko misalnya lahir prematur dan lahir dengan berat badan yang rendah.
Pelajari lalu waspadai gejala-gejala seperti di bawah ini:
- Hernia Umbilikalis
Pada penyakit hernia umbilikalis pada bayi, gejala yang muncul adalah ada tonjolan di pusar pada waktu bayi mengejan atau menangis. Kondisi ini terkenal di kalangan umum yaitu dengan istilah “pusar bodong”.
Penyakit hernia umbilikalis pada bayi secara umum tidak membahayakan serta tidak juga menyebabkan nyeri pada bayi. Juga, biasanya jenis hernia ini akan sembuh dengan sendirinya ketika anak sudah berusia 1-2 tahun.
Namun, segera kunjungi dokter anak untuk terapi selanjutnya jika penyakit hernia pada bayi ini belum hilang hingga anak berusia 4-5 tahun.
- Hernia Inguinalis
Gejala yang nampak pada penyakit hernia inguinalis pada bayi adalah adanya tonjolan di pangkal paha atau di sekitar kemaluan.
Tonjolan bahkan bisa masuk hingga ke dalam scrotum (kantung buah zakar) pada bayi laki-laki. Oleh sebab itu jenis hernia ini juga dinamakan hernia scrotalis.
Pada bayi perempuan, tonjolan bisa muncul pada saat bayi aktif bergerak, mengejan dan menangis. Dan tonjolan bisa muncul di bibir kemaluan.
Biasanya tonjolan tersebut tidak terasa nyeri pada bayi dan bisa masuk kembali ke dalam rongga perut pada saat bayi berbaring serta dalam kondisi tenang.
Namun, orang tua harus mewaspadai suatu kondisi yang telah terjadi komplikasi yaitu kantung hernia terjepit atau hanya terperangkap. Gejalanya adalah tonjolan tampak kemerahan karena radang, tonjolan tidak bisa hilang serta bayi rewel dan banyak menangis.
Operasi Penyakit Hernia Pada Anak dan Bayi
Untuk memperbaiki jaringan otot dinding perut yang lemah dan menutup celah yang ada maka dokter akan mengambil tindakan operasi yang diperlukan.
Penyakit hernia pada bayi dan anak yang membutuhkan tindakan operasi adalah:
- Hernia umbilikalis yang tidak kunjung sembuh hingga anak berusia 4-5 tahun.
- Hernia inguinalis yang gejalanya telah memburuk atau terjadi komplikasi seperti misalnya: terjadi radang, tonjolan tidak bisa didorong masuk kembali ke dalam rongga perut, dan terasa nyeri.
Untuk mencegah supaya kondisi penyakit hernia pada bayi tidak memburuk maka orang tua diharapkan supaya mau membaca pengetahuan tentang hernia.
Disclaimer:
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. Kami sangat menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.