Karir Adalah – Jenjang dan Perencanaannya

Karir Adalah

Karir Adalah

Karir adalah mengacu pada profesi meliputi sebuah job atau lebih yang telah Anda jalani sejak lulus pendidikan sampai job yang terakhir. Karir juga meliputi kronologi pendidikan, pelatihan serta pengalaman bekerja dari awal sampai job yang sedang dijalani.

Job atau pekerjaan adalah bagian dari karir secara menyeluruh. Job atau pekerjaan adalah kegiatan yang Anda lakukan setiap hari demi mendapatkan upah. Jadi, bisa dikatakan bahwa karir adalah rentetan job Anda dari awal bekerja hingga saat ini.

Karir Adalah Bagian Dalam Kehidupan Pekerja

Kehidupan Anda sehari-hari akan mengalir terus bagaikan air mengalir di sungai yang tentunya akan diiringi oleh karir Anda sebagai pekerja.

Menurut indeed.com ada 5 tahapan atau fase karir pada kehidupan pekerja yang akan mereka jalani di sepanjang hidupnya.

  1. Eksplorasi

Umumnya yang berada pada fase ini adalah mereka yang hampir diwisuda atau baru saja lulus kuliah. Pada fase ini biasanya mereka memiliki harapan ideal untuk bisa bekerja sesuai dengan bidang yang telah mereka pelajari selama masa kuliah.

Pada tahapan ini mereka juga sadar akan kemampuan diri sehingga berniat untuk menambah keahlian dengan mengikuti pelatihan ketrampilan, misalnya pelatihan bahasa asing.

  1. Establishment

Fase ke-2 ini adalah suatu tahapan waktu yang mana calon pekerja telah diterima untuk bekerja pertama kalinya sehingga mereka mendapatkan tanggung jawab pekerjaan yang ringan saja.

Pada tahapan ke-2 ini bagian dari karir adalah mempelajari job yang baru saja diterima serta giat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri.

  1. Pertengahan karir

Pada fase pertengahan karir ini, secara umum karir adalah berwujud komitmen yang kuat terhadap pekerjaannya. Komitmen tersebut akan mampu membuat produktivitas mereka menjadi stabil bahkan cenderung meningkat.

Selanjutnya, jika produktivitas sudah meningkat maka biasanya mereka akan menghendaki kenaikan gaji atau bahkan mendapatkan promosi.

Jika harapan tersebut di atas tidak terpenuhi maka bisa melakukan review ulang terhadap visi awal pada saat bekerja serta keahlian yang dimiliki.

Hasil review tersebut bisa untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya di dalam berkarier, apakah tetap di perusahaan yang sekarang atau pindah ke perusahaan lain.

  1. Akhir karir

Pada fase akhir karir, pekerja tidak terlalu memikirkan peningkatan ketrampilan. Biasanya usia mereka telah melewati 50 tahun hingga mendekati usia pensiun yaitu 56 tahun sehingga ada beberapa pekerja yang produktivitasnya mulai menurun.

Mereka sudah tidak diberikan job dengan tanggung jawab besar namun cenderung diberikan job untuk mengarahkan pekerja yang muda dan baru diterima bekerja.

Mereka cenderung memilih tinggal di perusahaan yang sekarang daripada memulai bekerja di perusahaan yang baru.

  1. Pensiun

Kelompok pekerja akan berbeda dari kelompok yang terbiasa berwirausaha di dalam menyikapi masa usia 55 tahun ke atas. Kelompok pekerja menganggapnya sebagai masa pensiun sehingga tidak lagi memikirkan pekerjaan. Hal ini bisa berakibat kurang baik yaitu tidak memiliki aktivitas sama sekali sehingga memunculkan kondisi “post power syndrome”.

“Post power syndrome” adalah kondisi seorang pensiunan merasa hampa setelah melewati suatu masa di mana dia memiliki “power” alias jabatan.

Sedangkan kelompok wirausaha akan tetap melakukan usaha dan bisnis meskipun usia telah mencapai 55 tahun sehingga akan tetap mempunya aktivitas yang bermanfaat.

Jenjang dan Perencanaan Karir

Apakah jenjang karir dan perencanaan karir itu? Mungkin masih banyak pekerja yang belum paham mengenai dua hal penting tersebut. Padahal dua hal tersebut bisa membantu mereka di dalam usaha meraih tujuan berkarir.

Jadi, jenjang karir/career path adalah rangkaian atau urutan posisi jabatan struktural (di dalam struktur organisasi perusahaan) yang mana bisa dijadikan sebagai acuan untuk mencapai posisi yang diharapkan oleh pekerja pada jangka panjang.

Umumnya posisi pekerjaan yang akan dicapai oleh pekerja dalam jangka panjang masih berada pada bidang yang sejenis.

Sebagai contoh kasus adalah pada jalur job berikut ini: Seorang karyawan berharap bisa dipromosikan sebagai Product Vice President di masa depan. Untuk menggapai cita-citanya tersebut maka dia harus memahami jenjang karir untuk mencapai posisi Product Vice President tersebut, yaitu:  Associate Product Manager > Product Manager > Senior Product Manager > Product Director > Product Vice President.

Contoh kasus di atas adalah contoh jenjang karir di jalur produk perusahaan tersebut.

Sangat jarang terjadi jika posisi Product Vice President diisi oleh individu dari jalur bidang yang berbeda, misalnya dari jalur finance atau legal/hukum karena suatu posisi pasti mempersyaratkan pengalaman kerja di bidang yang sama. Meskipun demikian, hal seperti itu bisa saja dilakukan oleh manajemen perusahaan jika memungkinkan.

Jadi, jika Anda menginginkan suatu posisi jabatan maka pahamilah jenjang karir di bidang job Anda di perusahaan tempat Anda bekerja.

Selanjutnya, membuat perencanaan karir adalah sangat penting bagi seorang karyawan. Sedangkan manfaat membuat perencanaan karir adalah:

  • Bisa tahu arah tujuan karir.
  • Bisa menentukan apa saja yang harus dilakukan untuk menuju arah karir tersebut.
  • Bisa tahu bahwa jenis pekerjaan yang sekarang ini sudah tepat dan searah dengan arah tujuan karir.

Sebagai contoh, ada seorang new employee (karyawan baru) pada departemen finance menetapkan tujuan karir sebagai seorang finance manager. Dia wajib memahami hal-hal yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang finance manager di perusahaan tersebut. Dia wajib menguasai job dan skill yang dibutuhkan untuk sampai pada posisi tersebut.

Jadi, inti dari perencanaan karir adalah: memilih jenis karir > menetapkan arah tujuan karir > menetapkan jenis keahlian yang wajib dikuasai demi sampai pada tujuan karir.

Baca juga: Hard Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja – Manakah yang Telah Anda Kuasai?

Hard Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja – Manakah yang Telah Anda Kuasai?

Hard Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja

Hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja riilnya adalah keahlian secara teknis yang dibutuhkan untuk mngerjakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik dan benar.

Hard skills bisa berupa ketrampilan anggota badan yaitu tangan dan kaki. Contoh pekerjaan yang membutuhkan hard skills dari tangan dan kaki, misalnya: atlet sepak bola, atlet bola voli, tukang kayu, driver/sopir, pilot pesawat terbang, koki, kasir, dan lain-lain.

Namun, ada juga hard skills yang tidak membutuhkan ketrampilan anggota badan, contohnya adalah: keahlian marketing dan promosi, keahlian bahasa asing, dan lain-lain.

Dengan memiliki hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja akan sangat memudahkan pekerja di dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan benar. Jika seorang pekerja sudah diterima bekerja di suatu perusahaan maka akan ada kemungkinan bagi dia untuk belajar hard skills yang baru baginya di sana.

Kali ini akan dibahas contoh-contoh hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Mungkin ada beberapa darinya yang sudah Anda miliki atau minimal Anda memiliki minat untuk melatih dan mengasahnya.

Untuk menambah wacana dan sebagai perbandingan maka pada artikel ini juga akan disajikan info tambahan berupa soft skills sebelum membahas tentang hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Seberapa Pentingnya Soft Skills?

Soft skills dan hard skills sama-sama dibutuhkan dalam dunia kerja dan juga saling berkaitan. Sukses di dalam dunia kerja tidak hanya bisa mengandalkan keahlian teknis saja namun juga keahlian lainnya misalnya kemampuan mengelola waktu dan kemampuan untuk berhubungan dengan rekan kerja, baik bawahan maupun atasan.

Soft skills adalah keahlian yang wajib dimiliki jika ingin sukses di dalam dunia kerja. Contoh macam macam soft skills yang bisa kita saksikan secara nyata di tempat kerja adalah: adab sopan santun dengan semua orang di tempat kerja, kemampuan menyampaikan pikiran kepada rekan bicara, kecerdasan emosi yaitu keahlian mengelola emosi termasuk bisa bekerja di bawah tekanan, kreativitas, dan lain-lain.

Kreatif

Kreatif bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan cara-cara yang baru di dalam menyelesaikan suatu masalah. Seorang pekerja yang kreatif akan memiliki lebih banyak inovasi untuk menghadapi suatu problem.

Komunikasi

Untuk sukses di dalam dunia kerja maka dibutuhkan pula kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik yaitu meliputi menyampaikan ide dan pendapat kepada atasan, menyampaikan kebijaksanaan manajemen kepada bawahan serta berdiskusi dengan rekan kerja pada satu level jabatan.

Itulah mengapa keahlian berkomunikasi adalah sebuah soft skill yang dipandang penting dalam dunia kerja.

Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi yaitu kemampuan diri untuk mengedepankan pikiran jernih daripada emosi. Sebagai contoh adalah seorang pekerja yang mampu bekerja dengan hasil yang tetap baik dan tepat waktu meskipun bekerja di bawah tekanan dengan stres yang tinggi.

Dengan kecerdasan emosi maka obyektifitas akan didahulukan daripada subyektifitas sehingga memungkinkan proses delegasi dari atasan ke bawahan akan berjalan lancar.

Manajemen Waktu

Jika bisa melakukan manajemen waktu secara baik maka seorang pekerja akan bisa bekerja tepat waktu dengan hasil yang tetap baik. Dia akan bisa memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pekerjaan akan bisa diselesaikan secara efektif dan efisien melalui penerapan manajemen waktu.

Kerjasama Tim

Salah satu soft skill yang tentu saja dibutuhkan dalam dunia kerja adalah ketrampilan diri untuk mampu bekerja sama di dalam tim. Seorang pekerja yang memiliki soft skill ini akan tetap mampu bekerja sama di dalam tim meskipun dipindah ke suatu tim yang lain atau tim yang baru bagi pekerja tersebut.

Sebenarnya ada keuntungan dari penempatan untuk bekerja sama di dalam suatu tim yaitu bisa mendapatkan ide-ide dari pemikiran anggota-anggota lainnya.

Hard Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja

Marketing & Promosi

Yang namanya organisasi usaha atau perusahaan pasti membutuhkan marketing-termasuk promosi-untuk memasarkan produk atau jasanya. Oleh sebab itu maka hard skill keahlian dalam marketing sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun.

Sedangkan ketrampilan teknis yang termasuk ke dalam hard skill marketing di antaranya adalah ketrampilan menjual, layanan purna jual, promosi dan periklanan, digital marketing, SEO, dan lain-lain.

Bahasa Asing

Akhir-akhir ini di dalam perkembangan bisnis, bahasa asing khususnya Bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Hal ini karena seiring dengan perkembangan dunia internet maka sektor bisnis bisa dipantau oleh calon klien atau customer dari negara lain.

Oleh sebab itulah ketrampilan berbahasa asing adalah hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang wajib untuk dikuasai oleh para pencari kerja. Dengan mahir berbahasa asing, ada kemungkinan bagi pencari kerja untuk bisa diterima bekerja di perusahaan dari negara lain.

Desain Grafis

Dunia digital semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan kondisi tersebut maka digital marketing dengan menggunakan website, media sosial ataupun aplikasi smartphone semakin berkembang pula.

Kondisi tersebut membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli di bidang desain grafis untuk keperluan content creation alias pembuatan konten misalnya untuk membuat website, konten untuk media sosial misalnya video dan banner, atau membuat materi presentasi secara online.

Bahasa Pemrograman

Selanjutnya, hard skill yang dibutuhkan dengan prospek yang semakin bagus dalam dunia kerja seiring dengan perkembangan dunia digital adalah menguasai coding alias sebagai programmer. Berbagai jenis aplikasi android atau IOS atau aplikasi berbasis desktop bisa dibuat melalui bahasa program seperti misalnya PHP, Java, CSS, C++, HTML,  dan lain-lain.

Demikianlah sekilas paparan mengenai contoh-contoh  hard skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Macam Macam Soft Skill – Pilih yang Sesuai Dengan Karakter Anda, Lalu Kembangkan!

Macam Macam Soft Skill

Macam macam soft skill telah diungkap pada berbagai studi ketenagakerjaan. Umumnya perusahaan akan mencari kandidat pegawai yang telah memiliki soft skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kandidat yang memiliki soft skill biasanya juga memiliki ketrampilan interpersonal sehingga akan bisa sukses dalam bekerja secara tim.

Ketrampilan soft skill interpersonal menggambarkan bagaimana cara memandang para pekerja lain di dalam satu tim serta berinteraksi dengan mereka. Pahami macam macam soft skill yang telah diungkap. Kemudian pilih yang sesuai dengan karakter anda. Selanjutnya latih dan kembangkan secara terus menerus.

Definisi dari hard skills lebih mudah dijelaskan dan dipahami oleh siapapun karena skills ini bisa disaksikan serta langsung berkaitan dengan profesi seseorang. Hard skills lebih mudah dipelajari dan lebih gampang diberikan penilaian oleh pemberi kerja dibandingkan dengan soft skills.

Sebagai contoh adalah karyawan di bagian akunting yang wajib memiliki hard skill berupa ketrampilan di bidang akuntansi. Namun, mereka juga dituntut untuk memiliki soft skill berupa kemampuan berinteraksi dan bekerja sama di dalam tim dengan rekan-rekan kerja.

Macam Macam Soft Skill yang Anda Bisa Kuasai

Soft skills adalah ketrampilan lembut-bukan ketrampilan teknis-yang identik dengan berpikir dan bersikap positif serta keahlian berkomunikasi. Namun, aspek-aspek soft skills yang telah  dikaji adalah lebih komprehensif alias lebih menyeluruh dari hanya seputar komunikasi.

Di bawah ini adalah gambaran secara singkat tentang macam macam soft skill. Baca dan pahami lalu pilih soft skills yang paling sesuai dengan karakter Anda. Kemudian latih dan kembangkan supaya bisa mendukung kinerja Anda.

1.      Berpikir Kritis

Calon pekerja yang memiliki keahlian berpikir kritis untuk menilai suatu kondisi serta membuat keputusan atas kondisi tersebut adalah kandidat yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kandidat dengan kemampuan seperti ini akan mampu menganalisa permasalahan serta berusaha mencarikan solusinya apapun bidang pekerjaannya.

Berikut ini adalah aspek-aspek yang membentuk ketrampilan berpikir kritis:

  • Berpikir logis
  • Pemecahan masalah
  • Adaptasi
  • Mau belajar hal yang baru
  • Inovasi
  • Kreativitas
  • Fleksibilitas
  • Berpikir “out of the box”
  • Toleransi terhadap perubahan dan perbedaan

2.      Mampu Beradaptasi

Perubahan-perubahan di internal atau di eksternal perusahaan akan bisa berpengaruh pada kinerja perusahaan. Umumnya, perusahaan pasti lebih menyukai pekerja yang mampu beradaptasi dan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.

Perusahaan dan pekerja wajib proaktif menghadapi dan mengatasi perubahan-perubahan yang diprediksi akan terjadi dengan cara aktif mengadakan pelatihan-pelatihan. Dengan demikian maka diharapkan pekerja akan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di depan.

Karakter-karakter yang bisa membentuk kemampuan adaptasi:

  • Manajemen diri
  • Pemikiran terbuka
  • Fleksibilitas
  • Positif dan optimis
  • Percaya diri
  • Motivasi diri
  • Membuat keputusan
  • Keinginan belajar hal baru
  • Disiplin

3.      Leadership atau Kepemimpinan

Leadership atau kepemimpinan adalah satu jenis soft skill yang sangat berharga di mata perusahaan atau organisasi.

Umumnya, perusahaan pasti ingin memiliki pekerja yang memiliki kemampuan yang baik di dalam berkomunikasi dengan atasan, rekan-rekan kerja pada satu level, dan bawahan. Apalagi jika pekerja tersebut juga memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan di levelnya.

Perusahaan pasti menyukai kondisi tersebut di atas walaupun pada akhirnya tidak setiap pekerja bisa mengisi posisi pimpinan. Tahukah Anda keahlian apa saja yang membuat Anda untuk bisa menjadi leader?

Ikuti keahlian-keahlian berikut ini. Mungkin Anda belum menyadari bahwa Anda telah memiliki beberapa dari keahlian-keahlian berikut ini:

  • Membuat perencanaan
  • Memberikan delegasi
  • Mengawasi eksekusi rencana
  • Membimbing
  • Memberikan motivasi
  • Pengambilan keputusan
  • Memberikan inspirasi
  • Mengelola konflik

4.      Bersikap Positif

Pekerja yang memiliki attitude yang positif akan mendapatkan apresiasi dari perusahaan apalagi jika tugas-tugasnya bersifat pelayanan, di bawah tekanan serta membutuhkan kecepatan.

Pada kondisi di bawah tekanan namun tetap bisa mempertahankan semangat bekerja dan tetap bersikap ramah terhadap customer dan rekan-rekan kerja maka sikap positif tersebut adalah sikap yang diinginkan oleh perusahaan.

Banyak attitude positif yang bisa Anda latih dan asah secara mandiri asalkan ada kemauan, di antaranya adalah:

  • Jujur
  • Ramah
  • Sopan
  • Mau bekerja sama
  • Hormat
  • Percaya diri
  • Sabar
  • Semangat
  • Kemauan belajar hal baru

5.      Team Working

Kemauan beserta kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim adalah soft skill yang juga banyak dicari oleh perusahaan.

Walaupun dipertemukan dengan anggota tim yang baru, kemauan untuk bekerja sama tetap wajib dipertahankan.

Cek beberapa aspek karakter berikut ini yang bisa menciptakan keahlian untuk team working:

  • Keahlian interpersonal
  • Mempertahankan hubungan interpersonal
  • Empati
  • Menerima masukan
  • Kecerdasan emosional
  • Kemampuan sosial
  • Kolaborasi
  • Kompetensi intelektual
  • Layanan pelanggan
  • Keterampilan menjual
  • Kesadaran diri
  • Persuasi

6.      Kemampuan Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi meliputi berbicara dan juga mendengarkan. Individu yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan mampu menyampaikan ide-ide dengan baik dan juga bisa mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik pula.

Semua bidang pekerjaan membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan baik yaitu berkomunikasi dengan atasan, bawahan dan rekan kerja pada satu level. Apa lagi pada bidang pelayanan pelanggan yang membutuhkan kemampuan mendengarkan dengan baik apa-apa saja yang menjadi keluhan pelanggan.

Silahkan ikuti beberapa ketrampilan berkomunikasi di bawah ini. Mungkin Anda telah memiliki beberapa ketrampilan di antaranya:

  • Komunikasi verbal
  • Komunikasi non verbal
  • Komunikasi visual
  • Mendengar
  • Membaca bahasa tubuh
  • Keterampilan sosial
  • Persuasi
  • Membuat proposal dan laporan

7.      Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional alias EQ adalah kemampuan pikiran di atas emosi. Atau dengan kata lain adalah kemampuan pikiran untuk mengendalikan emosi di dalam situasi kondisi apapun terlebih di dalam kondisi pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi (working under pressure).

Dengan memiliki kecerdasan emosi yang bagus maka seorang pekerja akan bisa menerima kritikan untuk pekerjaannya. Dia bisa bersikap sangat profesional dengan menganggap “nothing personal” terhadap setiap kritikan atas hasil pekerjaannya.

Dengan pikiran yang bisa mengendalikan emosi maka proses komunikasi antara pihak yang memberikan kritik/menilai dengan pihak yang dikritik/dinilai akan berjalan lancar tanpa ada ketegangan.

Hard skills penting untuk menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat teknis namun soft skills penting untuk bekerja sama demi tujuan perusahaan atau organisasi.

Demikianlah contoh macam macam soft skill yang penting untuk dipelajari, dilatih, dikembangkan serta diaplikasikan pada dunia kerja.

Namun, sebenarnya macam-macam soft skill tersebut juga sangat bagus untuk diaplikasikan pada hubungan antara suami dengan istri, hubungan antara orang tua dengan anak-anak atau hubungan bersosialisasi antar tetangga.

Contoh Hard Skill dalam CV yang HRD Suka

Contoh Hard Skill dalam CV

Artikel ini membahas contoh hard skill dalam CV yang akan disukai oleh bagian HRD di perusahaan yang bisa Anda cantumkan dengan syarat hard skill tersebut memang telah Anda kuasai.

CV (Curriculum Vitae) dikenal sebagai satu dari sekian dokumen penting yang mesti dibuat dan dilampirkan oleh para pelamar pekerjaan. Umumnya para pelamar pekerjaan akan disaring pada proses rekrutmen melalui CV tersebut.

Dengan merujuk pada pentingnya CV maka sudah seharusnya pelamar pekerjaan menambahkan aspek ketrampilan alias skills pada CV dalam rangka meningkatkan ketertarikan perusahaan pada mereka.

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas contoh soft skill dalam CV. So, pada artikel ini kita akan membahas contoh hard skill dalam CV.

Contoh Hard Skill dalam CV

Ketrampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang sebagai hasil dari dia belajar dan berlatih secara berkelanjutan disebut sebagai hard skill.

Tiap-tiap individu pasti memiliki hard skill yang berbeda-beda. Kondisi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor: pendidikan formal, kursus dan pelatihan-pelatihan yang pernah mereka ikuti.

Artikel berikut ini menjelaskan sedikit contoh hard skill yang secara umum dibutuhkan oleh perusahaan:

1.      Skill mengoperasikan komputer

Ketrampilan mengoperasikan aplikasi/software komputer khususnya aplikasi pengolah kata dan angka-angka adalah sangat penting untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi.

Secara umum, ketrampilan berupa basic computer skills misalnya Microsoft Office adalah kualifikasi wajib yang harus dimiliki oleh kandidat pekerja di perusahaan manapun. Basic computer skills tersebut di antaranya adalah:

  • Microsoft Powerpoint
  • Microsoft Excel
  • Microsoft Word
  • Microsoft Outlook
  • Microsoft OneNote

2.      Marketing Skills

Perusahaan-perusahaan khususnya yang bergerak di bidang penjualan retail/consumer sales maka sangat membutuhkan kandidat yang telah memiliki hard skills berupa marketing skills.

Unsur-unsur hard skills yang merupakan bagian dari marketing skills adalah ketrampilan market research, advertising, selling dan pelayanan after sales. Semua unsur tersebut bisa dilakukan secara offline dan atau secara online.

Jika Anda memang memiliki beberapa contoh marketing skills yang ada di bawah ini, silahkan Anda tuliskan pada CV Anda:

  • Content creation
  • Campaign management
  • Search Engine Optimization (SEO)
  • Search Engine Marketing (SEM)
  • Social media marketing

3.      Design Skills

Hard skills berupa ketampilan dalam mengerjakan desain tentunya adalah aset berharga bagi perusahaan yang bergerak di bidang desain, yaitu desain untuk kepentingan di internet misalnya desain website atau desain untuk kepentingan offline misalnya desain rumah, apartemen, taman atau kolam renang.

Ketarmpilan dalam menciptakan desain sangat terkait dengan software. Berikut ini adalah beberapa software untuk menciptakan suatu desain yang wajib dikuasai oleh pekerja di bidang desain:

  • Corel Draw
  • InDesign
  • UX/UI design
  • Illustrator
  • Photoshop

4.      Writing Skills

Ketrampilan membuat tulisan atau ketrampilan jurnalis sangat dibutuhkan pada bidang kerja tertentu misalnya job membuat promosi penjualan, membuat presentasi, membuat laporan atau membuat profil perusahaan/company profile.

Ketrampilan membuat tulisan bisa dibagi menjadi kategori-kategori berikut ini:

  • Menulis laporan bisnis.
  • Menulis presentasi
  • Menulis email
  • Membuat tulisan yang menjual
  • Menulis alur cerita

Anda wajib terus mengasah ketrampilan diri secara berkelanjutan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan walaupun telah ada beberapa hard skill yang sudah Anda kuasai.

Bagi para kandidat pekerja, semakin banyak hard skills yang dikuasai maka akan semakin meningkatkan nilai jual mereka di mata perusahaan.

Demikian pula bagi para pekerja yang telah eksis, semakin banyak hard skills yang dikuasai maka akan semain meningkatkan potensi untuk mendapatkan promosi.

Deskripsi singkat di atas tersebut adalah sedikit contoh hard skill dalam CV yang mungkin akan disukai oleh HRD yang bisa dituliskan pada CV Anda. Tentu saja cantumkan hard skills yang memang telah Anda kuasai.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang “Dunia Kerja” yaitu: Contoh Soft Skill dalam CV atau Riwayat Hidup – Menarik Perhatian HRD!

Contoh Soft Skill dalam CV atau Riwayat Hidup – Menarik Perhatian HRD!

Contoh Soft Skill dalam CV

Contoh soft skill dalam CV yang dipaparkan pada artikel ini bisa Anda tulis pada CV yang akan Anda kirimkan ke bagian HRD perusahaan atau organisasi yang Anda tuju.

Calon pekerja wajib menyertakan lembaran Curriculum Vitae jika hendak melayangkan surat lamaran kerja ke perusahaan atau organisasi apapun.

CV adalah dokumen penting yang menggambarkan kemampuan atau keahlian dari calon pekerja sehingga perusahaan atau organisasi akan memanfaatkan CV di dalam melakukan proses rekrutmen.

Pada saat menulis CV ada aspek keahlian-istilah di dalam Bahasa Inggris adalah skills-yang wajib dituliskan demi untuk meningkatkan nilai jual dari seorang pelamar kerja. Hard skills atau soft skills apapun yang dimiliki wajib dituliskan secara jelas sehingga bisa memberikan gambaran yang konkrit mengenai kualitas pelamar tersebut.

Contoh Soft Skill dalam CV

Seperti yang sudah pernah diposting pada artikel sebelumnya dengan judul “Soft Skill Adalah…” maka akan diulang di sini bahwa soft skill adalah kemampuan seseorang dalam bekerja dibarengi dengan kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, menyelesaikan permasalahan, kecerdasan emosi, kepribadian dan karakter positif dan lain-lain.

Anda bisa menuliskan aspek soft skills yang Anda miliki pada CV Anda. Di bawah ini adalah contoh-contoh soft skill dalam CV. Silahkan tulis beberapa aspek soft skills di bawah ini pada CV Anda yang memang telah Anda kuasai:

1.      Communication Skills

Keahlian berkomunikasi secara baik adalah soft skills yang banyak dicari oleh perusahaan karena dengan skill ini maka pekerja akan paham bagaimana berkomunikasi yang baik sesuai dengan situasi yang berbeda-beda.

Di bawah ini adalah contoh-contoh aspek soft skill keahlian berkomunikasi:

  • Komunikasi tertulis
  • Komunikasi verbal
  • Komunikasi melalui ekspresi wajah
  • Kemampuan bernegosiasi
  • Kemampuan presentasi
  • Dan lain-lain

2.      Problem Solving Skills

Jika Anda mampu berpikir secara analitis di dalam menghadapi masalah dan juga kreatif di dalam mencari jalan keluarnya maka Anda sudah memiliki probelm solving skills.

Setiap perusahaan atau organisasi pasti membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan karena setiap aktifitas usaha pasti tidak bisa terlepas dari permasalahan.

Berikut ini adalah beberapa unsur yang membentuk problem solving skills:

  • Kemampuan analisa (analysis)
  • Kemampuan berpikir logis (logical reasoning)
  • Kemampuan untuk mengamati (observation)
  • Brainstorming
  • Kegigihan (persistence)

3.      Interpersonal Skills

Keahlian personal di dalam berinteraksi, menjalin hubungan baik serta memberikan kesan positif pada lawan bicara adalah termasuk ke dalam soft skills yaitu berupa keahlian interpersonal.

Interpersonal skill sangat dibutuhkan pada bidang pekerjaan selling, customer service serta public relation alias humas (hubungan masyarakat).

Di bawah ini adalah unsur-unsur pembentuk intersonal skills yang bisa dipelajari, dilatih dan dikembangkan oleh Anda:

  • Kemampuan mendengarkan
  • Memiliki empati
  • Kemampuan untuk sabar
  • Memiliki toleransi
  • Kemampuan untuk fleksibel
  • Kemampuan edukasi

4.      Leadership Skills

Jika Anda memiliki keahlian leadership skills maka Anda cenderung akan mampu untuk memberikan training, mentoring dan motivasi secara umum bagi rekan kerja dan secara khusus bagi bawahan.

Perusahaaan atau organisasi membutuhkan individu-individu yang memiliki leader skills untuk tujuan pengembangan perusahaan atau organisasi. Mereka dengan keahlian ini sangat bagus sebagai kandidat pimpinan di cabang baru jika pengembangan perusahaan atau organisasi akan dilakukan.

Aspek-aspek leadership skills adalah: membangun tim, memberikan edukasi dan bimbingan, mengelola waktu, tidak arogan, job management, dan lain-lain.

5.      Adaptive Skills

Adaptive skills adalah salah satu soft skills berwujud kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan atau dengan lingkungan yang baru secara baik dan cepat.

Kemampuan untuk beradaptasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan khususnya jika perusahaan tersebut membutuhkan inovasi produk secara berkelanjutan atau sedang dalam proses pengembangan perusahaan sehingga membutuhkan kandidat-kandidat manajer untuk cabang-cabang baru.

Sedangkan unsur-unsur keahlian yang membentuk adaptive skills adalah: mampu berinteraksi dan menyesuaikan diri secara baik pada kondisi yang cepat berubah, fast learning skill (kemampuan belajar dengan cepat), mandiri, dan lain-lain.

Jangan merasa puas karena telah menguasai beberapa soft skills. Pelajari, latih dan kembangkan soft skills lainnya.  Semakin banyak soft skills yang Anda kuasai akan membuat perusahaan semakin menyukai Anda. Jangan ragu untuk menuliskan soft skills apa saja yang telah Anda kuasai secara lebih terperinci daripada beberapa contoh di atas.

Demikianlah beberapa contoh soft skill dalam CV  yang bisa Anda cantumkan jika Anda memang telah menguasainya.